Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas wilayah di Gaza mengatakan bahwa lebih dari 3.600 warga Palestina di Jalur Gaza masih hilang setelah serangan Israel.
Menurut laporan, jumlah orang hilang warga Palestina di Gaza yang masih berada di bawah puing-puing bangunan mencapai 3.640 orang, 1.770 di antaranya adalah anak-anak.
Otoritas di Gaza juga menyampaikan informasi terbaru bahwa hingga saat ini total 11.500 orang tewas di wilayah tersebut.
Jumlah korban tewas di Gaza tersebut sudah termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 wanita, sejak dimulainya eskalasi 7 Oktober 2023. Selain itu, pihak berwenang di Gaza Palestina juga sebelumnya melaporkan bahwa setidaknya 200 pekerja medis telah terbunuh di Jalur Gaza.
Menurut laporan yang tercatat, bahwa korban tewas tersebut termasuk dokter, perawat dan paramedis yang bekerja di Jalur Gaza.
Pihak berwenang di Gaza juga melaporkan bahwa sebanyak 25 rumah sakit dan 52 layanan kesehatan telah dihentikan operasinya akibat pemboman besar-besaran Israel di daerah tersebut.
Baca Juga
Sementara itu, sebanyak 55 kendaraan ambulans yang beroperasi di Jalur Gaza juga terkena tembakan dan bom Israel.
Melansir TASS, rumah sakit telah menjadi sasaran serangan Israel karena mengklaim Hamas bersembunyi di bawah tanah rumah sakit di Gaza.
Salah satu rumah sakit yang saat ini menjadi sasaran militer Israel adalah rumah sakit Al-Shifa, yang sudah dikepung selama beberapa hari terakhir.
Semua orang yang masuk dan keluar masuk rumah sakit Al-Shifa akan ditembak, dan seluruh rumah sakit dikepung oleh tank-tank militer Israel, bahkan ambulans tidak diperbolehkan untuk melintas.
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah setelah militan dari kelompok radikal Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.