Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekitar 42.000 Rumah Warga di Gaza Hancur, 223.000 Rusak Dibombardir Israel

Sekitar 60% atau ratusan ribu bangunan tempat tinggal warga di Gaza hancur akibat serangan Israel
Sekitar 42.000 Rumah Warga di Gaza Hancur, 223.000 Rusak Dibombardir Israel. Asap mengepul dari Gaza, terlihat dari Israel Selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 14 November 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko
Sekitar 42.000 Rumah Warga di Gaza Hancur, 223.000 Rusak Dibombardir Israel. Asap mengepul dari Gaza, terlihat dari Israel Selatan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas, 14 November 2023. REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang Gaza mengatakan sekitar 60% bangunan tempat tinggal warga di Jalur Gaza hancur dan rusak, akibat serangan Israel

Selain itu, sekitar 42.000 rumah tinggal di Jalur Gaza Palestina telah hancur dan 223.000 lainnya mengalami kerusakan. 

Tentara Israel dalam serangan terakhir ke rumah warga, menembaki dua rumah pemukiman di kota Khan Younis di selatan Jalur Gaza. Akibat serangan itu, setidaknya 13 orang tewas. 

“Sebanyak 13 korban dibawa ke Rumah Sakit Nasser akibat penembakan yang dilakukan penjajah terhadap dua rumah milik keluarga al-Agha dan Abu Jumayza di bagian timur Khan Yunis,” kata Kementerian Dalam Negeri Palestina, dilansir TASS, pada Selasa (14/11/2023). 

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa pasukan Israel melakukan penggerebekan di daerah yang berdekatan dengan kamp pengungsi Al-Shati di Jalur Gaza, pada Senin (13/11/2023). 

“Penggerebekan dilakukan di pinggiran Kamp Al-Shati, menargetkan infrastruktur teroris yang terletak di lembaga-lembaga pemerintah pusat di jantung populasi sipil, termasuk sekolah, universitas, masjid, dan tempat tinggal teroris,” katanya. 

IDF mengklaim infrastruktur Hamas sengaja ditempatkan di dalam bangunan sipil, termasuk di Universitas Al-Quds, dan di dalam masjid Abu Bakr.

Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah setelah militan dari kelompok radikal Palestina Hamas yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel, pada 7 Oktober 2023.

Serangan itu menewaskan banyak warga Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza dan menculik lebih dari 200 warga Israel, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua. 

Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem. 

Israel mendeklarasikan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan pemboman terhadap wilayah tersebut dan beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah, serta operasi darat terhadap Hamas di Jalur Gaza. Bentrokan juga dilaporkan terjadi di Tepi Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper