Bisnis.com, JAKARTA - Sudirman Said ditunjuk sebagai co-captain Tim Pemenangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Timnas AMIN) di Pemilu 2024.
Sudirman Said yang merupakan aktivis antikorupsi ini lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 16 April 1963. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada 2014-2016 .
Kiprahnya di bidang pemberantasan korupsi yakni dengan mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). Bersama MTI, dia mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia dengan mendorong penyelesaian beberapa kasus rasuah.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 63/M Tahun 2005, Sudirman Said ditunjuk sebagai Deputi Bidang Kombunikasi, Informasi, dan Hubungan Kelembagaan untuk bencana tsunami Aceh. Dia juga merupakan mantan sekjen Palang Merah Indonesia (PMI).
"Salah satu pejuang kemanusiaan karena pernah menjadi salah satu pimpinan rekonstruksi tsunami Aceh," kata Anies Baswedan, saat konferensi pers, Selasa (14/11/2023).
Adapun pendidikan Sudirman Said, yaitu lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada 1990. Dia dipilih sebagai Ketua Umum Ikanas Keuangan-STAN untuk periode 2013-2016.
Baca Juga
Selanjutnya, dia melanjutkan pendidikannya sebagai Master Bidang Administrasi Bisnis dari George Washington University, Washington DC, Amerika Serikat pada 1994.
Seperti diketahui, pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menetapkan Sudirman Said sebagai co-capten Timnas AMIN.
Anies menganalogikan Timnas AMIN seperti tim sepak bola, dengan line up yang harapannya bisa memperluas bukan malah mempersempit gerakan perubahan.
"Ini sebagaimana seperti tim sepak bola itu adalah line up-nya, ketika sudah bertanding bola mengalir kemana saja, maka ambil bola itu, tendang bola itu oper bola itu, dan bisa macam-macam cara mengaturnya," katanya.
Dia menyampaikan bahwa semua pertandingan yang akan dihadirkan adalah pertandingan yg fair play, pertandingan yang penuh sportifitas, pertandingan yang penuh dengan semangat kebersamaan.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa bukan pertandingan yang penuh lawan tapi semua adalah teman dalam demokrasi, lawan dalam sepak bola adalah teman dalam olahraga dan itulah prinsip akan terus dibawa.