Bisnis.com, SOLO - Media Israel menuliskan opini tentang boikot produknya yang dilakukan beberapa negara di seluruh dunia. Tapi narasi yang disampaikan cukup santai.
Seperti diketahui, seruan boikot produk Israel atau yang berafiliasi dengan Israel menggema di seluruh penjuru dunia.
Indonesia, Malaysia, Qatar, Kuwait hingga Mesir bersama-sama mulai memboikot produk yang ada hubungannya dengan Israel. Di Indonesia sendiri, ada setidaknya 40 produk yang diboikot.
Media Israel, Times of Israel pun mengangkat berita ini. Media tersebut bahkan memperlihatkan cara-cara yang ditempuh oleh masyarakat dalam melakukan boikot produk mereka.
"Di sebuah toko serba ada di Bahrain, Jana Abdullah yang berusia 14 tahun membawa tablet saat dia berbelanja, memeriksa daftar merek Barat yang harus dihindari saat Israel melancarkan perang melawan kelompok teror Hamas," tulis Times of Israel.
Kemudian, media tersebut juga menyoroti bagaimana masyarakat Kuwait melakukan boikot terhadap McDonald's dan beberapa perusahaan yang memiliki afiliasi dengan Amerika Serikat.
Baca Juga
Tapi dari penjabaran yang dijelaskan, yang menarik adalah cara Times of Israel menarik kesimpulan.
Di paragraf terakhir, media tersebut menyoroti tentang bagaimana Federasi Kamar Dagang Mesir yang berbicara tentang dampak boikot tersebut.
"Namun, boikot tersebut dapat berdampak besar terhadap perekonomian Mesir, demikian peringatan Federasi Kamar Dagang Mesir," tulisnya.
Sebelumnya, Federasi Kamar Dagang Mesir memang berbicara tentang dampak boikot bagi perekonomian negaranya.
“Dampaknya terhadap investor Mesir dan puluhan ribu pekerja akan sangat besar,” kata sebuah pernyataan, seraya menekankan bahwa cabang lokal dimiliki oleh pewaralaba Mesir.
Ini menarik, sebab dampak dari boikot produk Israel atau afiliasinya memang sedang jadi perdebatan.
Beberapa orang sepakat bahwa boikot produk Israel dan afiliasinya hanya akan menambah pengangguran baru sebab beberapa perusahaan diyakini akan melakukan PHK kepada karyawannya.
Seruan media lainnya...