Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Serang Kamp Milisi Pro-Iran di Suriah

AS melancarkan dua serangan udara di Suriah terhadap Iran dan kelompok sekutunya pada Minggu (12/11/2023).
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin/Bloomberg/ Amanda Andrade-Rhoades/The Washington Post
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin/Bloomberg/ Amanda Andrade-Rhoades/The Washington Post

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) melancarkan dua serangan udara di Suriah terhadap Iran dan kelompok sekutunya pada Minggu (12/11/2023), sebagai respons terbaru terhadap serangkaian serangan terhadap pasukan AS di Suriah dan Irak.

Melansir Reuters, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan serangan itu menargetkan fasilitas pelatihan di dekat Kota Albu Kamal dan rumah persembunyian di dekat kota Mayadeen.

Menurutnya, Presiden Joe Biden memerintahkan serangan tersebut.

“Presiden tidak mempunyai prioritas lebih tinggi daripada keselamatan personel AS, dan dia mengarahkan tindakan hari ini untuk memperjelas bahwa AS akan membela diri, personelnya, dan kepentingannya,” kata Austin dalam sebuah pernyataan.

Sumber lokal juga mengatakan serangan itu menargetkan sebuah kamp yang dikelola oleh milisi pro-Iran di daerah sebelah barat Albu Kamal di Provinsi Deir al Zor.

Serangan lainnya terjadi di dekat jembatan dekat kota Mayadeen, dekat perbatasan Irak dan benteng milisi pro-Iran, kata sumber tersebut.

Serangan tersebut merupakan yang ketiga sejak 26 Oktober, ketika AS berupaya meredam gelombang demi gelombang serangan pesawat tak berawak dan roket terhadap pasukan AS di Suriah dan Irak yang dipicu oleh perang Israel-Hamas.

Iran dan para pendukungnya mengatakan AS ikut bertanggung jawab atas pernyataan perang Israel melawan kelompok militan Palestina Hamas yang juga didukung oleh Iran.

Pasukan AS dan koalisi telah diserang setidaknya 40 kali di Irak dan Suriah oleh pasukan yang didukung Iran dalam beberapa pekan terakhir. Setidaknya 45 tentara AS menderita cidera otak traumatis atau luka ringan.

AS memiliki 900 tentara di Suriah, dan 2.500 tentara lainnya di negara tetangga Irak, dengan misi memberikan nasihat dan membantu pasukan lokal yang berupaya mencegah kebangkitan ISIS, yang pada tahun 2014 menguasai sebagian besar negara tersebut namun kemudian berhasil dikalahkan.

Seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan serangan itu terjadi dalam beberapa jam terakhir dan menambahkan bahwa peninjauan AS sedang dilakukan untuk menentukan apakah serangan tersebut membunuh atau melukai siapa pun.

Ada kekhawatiran yang semakin besar bahwa konflik Israel-Hamas dapat menyebar ke seluruh Timur Tengah dan menjadikan pasukan AS di pangkalan-pangkalan terpencil menjadi sasaran.

Militer AS mengambil langkah-langkah baru untuk melindungi pasukannya di Timur Tengah selama meningkatnya serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok yang didukung Iran, dan membuka kemungkinan untuk mengevakuasi keluarga militer jika diperlukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper