Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Desak Suriah Segera Normalisasi Hubungan dengan Israel

Dorongan normalisasi hubungan dengan Israel muncul seusai Trump mengumumkan untuk mencabut semua sanksi terhadap Suriah.
Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Bonnie Cash/UPI
Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Bonnie Cash/UPI

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa untuk menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel.

Dorongan ini muncul seusai AS mengeluarkan pengumuman akan mencabut semua sanksi terhadap Suriah.

Mengutip Reuters pada Rabu (14/5/2025), Trump bertemu dengan Ahmed al-Sharaa sebelum berlangsungnya KTT AS dengan negara-negara Teluk Arab di Riyadh, Arab Saudi.

Trump dan Ahmed al-Sharaa berjabat tangan di hadapan Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman. Presiden Turky Tayyip Erdogan juga bergabung secara virtual dalam pertemuan tersebut.

“Trump mendorong Suriah untuk mengikuti langkah Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Kesepakatan Abraham yang ditengahi AS pada tahun 2020,” kata juru bicara Gedung Putih melalui platform X.

Lebih lanjut, AS menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah menjajaki hubungan normalisasi dengan pemerintah Suriah yang dimulai dari pertemuannya dengan Ahmed al-Sharaa. 

Meski ada kekhawatiran terhadap latar belakang Sharaa yang pernah terkait dengan Al-Qaeda, Trump siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan pemerintah baru Suriah.

Adapun, pencabutan sanksi dari AS terhadap Suriah ini diharapkan dapat membuka peluang investasi dan bantuan kemanusiaan untuk membangun kembali Suriah. Kendati demikian Israel menentang langkah ini dan bahkan telah meningkatkan operasi militer sejak Presiden Assad digulingkan.

Selain mendorong Suriah, diketahui AS juga berharap Arab Saudi ikut bergabung dengan Kesepakatan Abraham. Namun, pembicaraan mengenai hal ini terhenti setelah pecahnya perang di Gaza dan Saudi bersikeras bahwa normalisasi tidak akan terjadi tanpa adanya negara Palestina. 

Merespons hal tersebut, Trump sebenarnya tetap optimis bahwa Arab Saudi akan bergabung dengan kesepakatan itu pada waktunya sendiri. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper