Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wagner Ikut Lawan Israel, Kirim Senjata Anti Pesawat ke Hizbullah Suriah

Salah seorang sumber dari AS mengatakan Wagner Group telah ditugaskan untuk mengirim sistem pertahanan rudal udara SA-22 ke Hizbullah.
Bunga mawar terletak di atas bendera berlogo Wagner di tugu peringatan darurat dekat bekas pusat PMC Wagner di Saint Petersburg, Rusia 25 Agustus 2023.REUTERS/Anton Vaganov
Bunga mawar terletak di atas bendera berlogo Wagner di tugu peringatan darurat dekat bekas pusat PMC Wagner di Saint Petersburg, Rusia 25 Agustus 2023.REUTERS/Anton Vaganov

Bisnis.com, JAKARTA – Wagner Group diperkirakan menyediakan sistem anti-pesawat Pantsir untuk milisi Hizbullah Lebanon, demikian menurut sumber dari Amerika Serikat.

Dilansir dari Kyiv Independent, Jumat (3/11/2023), seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan Wagner Group telah ditugaskan untuk mengirim sistem rudal permukaan-ke-udara SA-22.

Namun, belum ada konfimasi apakah rudal tersebut sudah dikirim. Sistem ini awalnya disediakan oleh Rusia untuk digunakan oleh pemerintah Suriah.

”Potensi pengiriman adalah perhatian utama," kata sumber tersebut.

Pantsir adalah sistem pertahanan udara yang dapat bergerak sendiri dengan rudal anti-pesawat dan senjata untuk mencegat pesawat dan helikopter.

Hizbullah yang didukung Iran sejauh ini menahan diri untuk tidak sepenuhnya terlibat perang Israel dengan Hamas, meskipun telah terjadi bentrokan lintas perbatasan.

Meskipun demikian, Wagner Group yang menyediakan sistem pertahanan udara canggih seperti Pantsir kemungkinan akan dianggap sebagai langkah penting dan tanda hubungan Rusia yang bermasalah dengan Israel.

Meskipun Israel tidak secara eksplisit bersekutu dengan Rusia, Israel sebagian besar telah lalai untuk secara aktif menentang perangnya melawan Ukraina. Israel juga menahan diri untuk tidak memberikan bantuan yang berarti kepada Ukraina.

Namun, setelah serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, para pejabat Rusia telah membuat komentar yang semakin tajam yang mengkritik Israel dan taktik perangnya, serta menyambut delegasi Hamas di Moskow pada 25 Oktober.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan serangkaian pengeboman Israel terhadap Hamas di Gaza bertentangan dengan hukum kemanusiaan internasional.

Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya juga menentang hak Israel untuk membela diri di PBB pada 2 November.

Selain itu, ada juga spekulasi bahwa Rusia mungkin terlibat dalam serangan Hamas.

Ketegangan antara Rusia dan Israel semakin meningkat setelah para pengunjuk rasa antisemit menyerbu bandara di kota Makhachkala, Rusia, pada 29 Oktober untuk mencari orang-orang Yahudi.

Nasib Wagner Group, kelompok tentara bayaran paling terkenal di Rusia masih belum jelas setelah pemberontakan mereka terhadap Kremlin pada bulan Juni dan kecelakaan pesawat yang menewaskan pemimpin kelompok tersebut dan beberapa komandan senior lainnya dua bulan kemudian.

Media Rusia melaporkan pada 1 November bahwa Wagner Group diduga telah kembali melakukan perekrutan di kota Perm dan Novosibirsk, Rusia, sebagai unit Rosgvardia, Garda Nasional Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper