Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petinggi Wagner Group Merapat ke Pemerintahan Rusia

Para petingi Wagner Group kelompok tentara bayaran kini merapat ke pemerintahan Rusia.
Bunga mawar terletak di atas bendera berlogo Wagner di tugu peringatan darurat dekat bekas pusat PMC Wagner di Saint Petersburg, Rusia 25 Agustus 2023.REUTERS/Anton Vaganov
Bunga mawar terletak di atas bendera berlogo Wagner di tugu peringatan darurat dekat bekas pusat PMC Wagner di Saint Petersburg, Rusia 25 Agustus 2023.REUTERS/Anton Vaganov

Bisnis.com,JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan ajudan mendiang pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin untuk mengawasi unit tempur sukarelawan di Ukraina.

“Pada pertemuan terakhir, kami berbicara tentang Anda yang mengawasi pembentukan unit sukarelawan yang dapat melaksanakan berbagai tugas, pertama dan terutama, tentu saja, di zona operasi militer khusus,” kata Putin dikutip dari laman The Moscow Times.

Adapun dalam pertemuan yang dihadiri oleh Wakil Menteri Pertahanan Yunus-Bek Yevkurov, menggarisbawahi integrasi pejuang dari kelompok tentara bayaran ke dalam militer reguler Rusia setelah pemberontakan Prigozhin yang dibatalkan pada bulan Juni.

Selain itu, ada Troshev, seorang pensiunan kolonel, berasal dari kampung halaman Putin di St. Petersburg dan merupakan veteran kampanye militer Kremlin di Afghanistan, Chechnya, dan Suriah.

Troshev  adalah salah satu pemimpin Grup Wagner di Suriah, yang mana UE memasukkannya ke dalam daftar sanksi pada bulan Desember 2021.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Jumat mengatakan kepada wartawan bahwa Troshev sekarang bekerja di Kementerian Pertahanan.

Pada bulan Juni, Prigzohin secara terbuka menantang komando tinggi militer Rusia dengan memimpin pemberontakan singkat bersama para pejuangnya setelah Menteri Pertahanan Sergei Shoigu memerintahkan detasemen sukarelawan untuk menandatangani kontrak dengan militer.

Prigozhin membatalkan pemberontakan setelah mencapai kesepakatan dengan Kremlin melalui mediasi Belarus, namun ia tidak menghadapi tuntutan pidana.

Namun panglima militer swasta itu tewas bersama sembilan orang lainnya ketika sebuah pesawat yang terbang dari Moskow ke Saint Petersburg jatuh pada 23 Agustus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper