Bisnis.com, JAKARTA - Militer Israel meluncurkan serangan baru terhadap infrastruktur kelompok Hizbullah di Lebanon pada Selasa (31/10/2023).
Militer Israel menyatakan bahwa sebelumnya sebuah rudal anti-tank ditembakkan ke pos militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dekat perbatasan dengan Lebanon, beberapa waktu lalu.
“Sebagai respons terhadap tembakan rudal anti-tank dari Lebanon, IDF menyerang infrastruktur Hizbullah,” kata militer Israel dilansir TASS, Rabu (1/11/2023).
Pihaknya juga menyatakan bahwa serangan dari Hizbullah ke Israel telah menyebabkan mortirnya jatuh di Israel utara.
“Sebagai tanggapan, IDF menyerang infrastrlami konsekuensi yang mengerikan,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Israel Isaac Herzog mengatakan bahwa Israel tidak melakukan konfrontasi di perbatasan utaranya, tetapi jika Hizbullah menyeretnya ke dalam perang, maka Lebanon akan menanggung akibatnya.
Baca Juga
Seperti diketahui, ketegangan kembali berkobar di Timur uktur Hizbullah di Lebanon dan merespons sumber api,” tambahnya.
Perlu diketahui, Hizbullah merupakan organisasi politik dan paramiliter dari kelompok Syiah yang didirikan pada 1982 yang berbasis di Lebanon.
Melansir Aljazeera, awalnya militan itu terbentuk untuk melawan pendudukan Israel di bagian Selatan Lebanon. Sejak saat itu, Hizbullah menjadi musuh Israel di Lebanon Selatan.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa Hizbullah akan menyesal jika memutuskan untuk ikut berperang melawan Israel.
“Jika Hizbullah melakukan kesalahan besar dengan ikut serta dalam perang ini, mereka akan menyesalinya,” tegas Netanyahu.
Dia menegaskan bahwa Hizbullah seperti Hamas, melekat pada penduduk sipil di Lebanon, dan harus segera mengambil tindakan.
"Jadi saya berharap mereka mendengar peringatan kami, dan peringatan Amerika Serikat untuk tidak melakukan hal tersebut. Namun jika mereka melakukannya, mereka akan mengaTengah ketika militan Hamas melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza, pada 7 Oktober 2023.