Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok Houthi Yaman menyatakan perang melawan Israel dan terlibat dalam perang di Timur Tengah yang sedang berkecamuk, pada Selasa (31/10/2023).
Houthi mengaku telah menembakkan drone dan rudal ke Israel dalam serangan yang menyoroti risiko regional dari konflik tersebut.
Adapun Houthi merupakan bagian dari poros perlawanan yang didukung oleh Iran. Militan anti-Israel dan anti Barat, yang telah mendukung Palestina sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.
Juru Bicara Militer Houthi Yahya Saree mengatakan bahwa kelompok tersebut telah meluncurkan sejumlah rudal balistik dan drone ke arah Israel, dan akan ada lebih banyak serangan serupa yang akan terjadi untuk membantu Palestina meraih kemenangan.
Semakin meluasnya ruang lingkup konflik di Timur Tengah, telah membuat khawatir negara-negara termasuk eksportir minyak terbesar di dunia, Arab Saudi, dan memperkuat kekhawatiran akan dampaknya ketika Israel berupaya menghancurkan Hamas di wilayah yang dikuasainya di Jalur Gaza.
Melansir CNA, Saree mengatakan serangan yang baru saja dilakukan ke Israel adalah serangan ketiga yang dilakukan kelompok Houthi terhadap Israel sejak awal konflik.
Baca Juga
Pernyataan itu mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan pesawat tak berawak (drone) yang mengakibatkan ledakan di Israel pada 28 Oktober 2023.
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan serangan Houthi tidak dapat ditoleransi, namun menolak menjelaskan lebih lanjut ketika ditanyai mengenai tanggapan Israel.
Seperti diketahui, slogan Houthi adalah "Matilah Amerika, Matilah Israel, Kutukan Yahudi dan Kemenangan Bagi Islam".