Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Houthi Tuding AS Seret Lebih Banyak Negara Terlibat Konflik Timur Tengah

Konflik di Timur Tengah kian meluas, AS dituding Houthi jadi dalangnya
Proyektil diluncurkan selama manuver militer di dekat Sanaa, Yaman, 30 Oktober 2023. Houthi Media Center/Handout via Reuters
Proyektil diluncurkan selama manuver militer di dekat Sanaa, Yaman, 30 Oktober 2023. Houthi Media Center/Handout via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Houthi Abdel Malek al-Houthi di Yaman menuding Amerika Serikat (AS) berupaya melibatkan lebih banyak negara ke dalam konflik di Timur Tengah.

AS telah mengumumkan pembentukan koalisi internasional dan persiapan operasi "Penjaga Kemakmuran", yang diharapkan dapat menjamin kebebasan navigasi dan perlindungan kapal di Laut Merah. 

Operasi tersebut mencakup Bahrain, Kanada, Prancis, Inggris Raya, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol.

“Amerika, melalui penipuan langsung, mencoba melibatkan pihak lain [dalam konflik] untuk berpartisipasi dalam melindungi kegiatan kriminal [Israel],” katanya, dilansir TASS, Minggu (28/1/2024). 

Menurut data statistik terbaru, AS mengklaim Houthi telah menyerang lebih dari 30 kapal sipil di Laut Merah dan Teluk Aden sejak pertengahan November 2023 lalu.

Menyusul meningkatnya konflik Palestina-Israel di Jalur Gaza, Houthi mengatakan akan terus menyerang wilayah Israel dan tidak akan mengizinkan kapal-kapal terkait melewati Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb sampai operasi di Jalur Gaza dihentikan.

Angkatan bersenjata AS dan Inggris, menggunakan pesawat, dan kapal selam, untuk pertama kalinya menyerang fasilitas Houthi di sejumlah kota di Yaman, termasuk Sanaa dan Hodeidah, pada 12 Januari lalu. Sasarannya termasuk ke situs rudal dan drone Houthi serta stasiun radar.

Inggris dan AS meluncurkan serangkaian serangan gabungan kedua yang secara resmi dikonfirmasi terhadap posisi Houthi.

Sementara itu, target utamanya adalah gudang bawah tanah dan fasilitas yang berkaitan dengan peluncuran rudal dan pengawasan udara, pada 23 Januari lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper