Bisnis.com, JAKARTA - Gunung berapi Klyuchevskoy di Rusia timur meletus tak lama setelah gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter dan beberapa gempa susulan mengguncang wilayah tersebut.
"Turunnya lava panas teramati di lereng barat," demikian pernyataan Pusat Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia dilansir dari Livescience.
Mereka melaporkan melihat "ledakan" sebagai "cahaya yang kuat di atas gunung berapi". Gumpalan abu dari letusan tersebut memanjang setidaknya 2,5 kilometer di atas dan 58 km di sebelah timur gunung berapi.
Juga diperingatkan bahwa letusan abu setinggi 8 km dapat terjadi kapan saja. Rincian mengenai luas letusan dan kerusakannya belum diketahui saat ini.
Dalam beberapa minggu menjelang gempa bumi, "gunung berapi tersebut menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang tidak terkendali," ujar seorang perwakilan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Pada 21 Juli, tim ilmuwan Rusia menemukan danau lava di puncak gunung berapi tersebut, yang menandakan bahwa gunung berapi tersebut siap meletus.
Baca Juga
"Meskipun gempa besar kemarin tidak memicu letusan, gempa tersebut kemungkinan meningkatkan kekuatan letusan, termasuk beberapa emisi abu," kata perwakilan USGS. Klyuchevskoy, yang menjulang setinggi 4.754 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Asia dan Eropa, menurut Observatorium Bumi NASA.
Gunung berapi ini terletak di Semenanjung Kamchatka Rusia, pusat aktivitas geologis karena posisinya di Cincin Api Pasifik. Letusan tersebut terjadi beberapa jam setelah gempa berkekuatan 8,8 skala Richter yang merupakan gempa terkuat keenam yang pernah tercatat yang melanda semenanjung yang sama pada hari Rabu pukul 11.24 waktu setempat.
Gempa bumi tersebut dapat menghasilkan gelombang tsunami yang lebih tinggi dari 10 kaki (3 m) di atas pasang surut di pantai Hawaii, Ekuador, dan Rusia, Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS memperingatkan setelah gempa bumi terjadi.