Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara militer mengatakan bahwa Israel tetap fokus di Jalur Gaza meskipun ada upaya gerakan Houthi, yang didukung oleh Iran, untuk menantang Israel.
“Ada banyak aktor di kawasan yang bertindak sebagai proksi Iran, seperti Houthi, yang mencoba menantang kami dan mengalihkan perhatian kami dari perang di Gaza. Kami tetap fokus,” kata Laksamana Muda Daniel Hagari.
Melansir Reuters, kelompok Houthi Yaman telah terlibat dalam perang Israel-Hamas yang berkecamuk lebih dari 1.000 mil dari pusat kekuasaan mereka di Sanaa, dan menyatakan telah menembakkan drone dan rudal ke Israel dalam serangan yang menyoroti risiko regional dari konflik tersebut.
Sebagai bagian dari “Poros Perlawanan” yang didukung oleh Iran, Houthi telah mendukung Palestina sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, membuka front baru bagi gerakan yang telah mengobarkan perang selama delapan tahun dengan koalisi pimpinan Saudi di wilayah tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara Militer Houthi Yahya Saree mengatakan dalam pernyataan yang disiarkan televisi bahwa kelompok tersebut telah meluncurkan “sejumlah besar” rudal balistik dan drone ke arah Israel, dan akan ada lebih banyak serangan serupa yang akan terjadi “untuk membantu Palestina meraih kemenangan”.
Pernyataannya menegaskan meluasnya ruang lingkup konflik yang telah membuat khawatir negara-negara termasuk eksportir minyak terbesar di dunia, Arab Saudi, dan memperkuat kekhawatiran akan dampaknya ketika Israel berupaya menghancurkan Hamas di wilayah yang dikuasainya di Jalur Gaza.
Baca Juga
Saree mengatakan bahwa serangan ini adalah serangan ketiga yang dilakukan kelompok Houthi terhadap Israel sejak awal konflik, yang mengonfirmasi bahwa mereka berada di balik serangan pesawat tak berawak pada 28 Oktober yang mengakibatkan ledakan di Mesir dan Israel menyalahkan kelompok Houthi, dan serangan pada 28 Oktober dilakukan oleh kelompok Houthi, dan insiden 19 Oktober saat angkatan laut Amerika Serikat (AS) mencegat tiga rudal jelajah.
Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan serangan Houthi tidak dapat ditoleransi, namun menolak menjelaskan lebih lanjut ketika ditanya bagaimana Israel akan menanggapinya.
Seperti diketahui, Houthi memiliki slogan: "Matilah Amerika, Matilah Israel, Kutukan Yahudi dan Kemenangan Bagi Islam".