Bisnis.com, JAKARTA - Partai Gerindra menyebut ada pihak tertentu yang ingin menjegal bacawapres Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut alasan pihak itu ingin menjegal Gibran lantaran tidak siap memberikan ruang untuk anak muda menjadi pemimpin Indonesia. Selain itu, peran anak muda dewasa ini sangat signifikan dan hampir 60% pemilih dalam Pilpres 2024 adalah anak muda.
"Itu sebabnya ada pihak yang tidak suka dengan pasangan Prabowo-Gibran. Alasan kita majukan Gibran ini merupakan bagian dari persiapan Indonesia Emas 2045," tuturnya di Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Muzani juga membeberkan bahwa ada upaya yang sistematis untuk mendegradasi dukungan kepada Prabowo-Gibran oleh pihak tertentu. Pasalnya, kata Muzani, pemilih muda yang jumlahnya 55% dari penduduk Indonesia itu bakal memilih Gibran dan hal itu menjadi ancaman bagi lawan politik pada Pilpres 2024.
"Ada yang menuduh menghidupkan Orde Baru, ada yang menuduh menghidupkan nepotisme atau KKN. Masa kita ajukan cawapres anak muda malah dituduh ini dan itu," katanya.
Muzani menegaskan bahwa upaya tersebut tidak akan membuat simpatisan dan kader Partai Gerindra mundur. Namun, kebalikannya, dukungan dari simpatisan dan kader bakal makin menguat di pemilu 2024.
"Kami tidak akan gentar menghadapi tuduhan itu, karena kami yakin Prabowo-Gibran akan menang di Pemilu 2024," ujarnya.