Binsis.com, JAKARTA – Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menilai kemampuan umat Islam dalam berpikir kritis masih lemah. Oleh sebab itu, dia mendorong peningkatan kemampuan berpikir kritis melalui pembelajaran sekolah.
Pernyataan itu Anies disampaikan dalam rapat kerja nasional (rakernas) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) seperti yang disiarkan dalam kanal YouTube LDII TV pada Kamis (9/11/2023).
“Kami ingin, kalau boleh usul secara agak serius soal ini, karena ini adalah salah satu masalah yang dihadapi umat Islam. Ada empat kompetensi yang menurut kami harus ada. Satu, kemampuan berpikir kritis. Ini kita lemah,” ujar Anies.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menegaskan masyarakat akan mudah sekali diombang-ambing informasi dan menjadi dogmatis tanpa berpikir logis. Oleh sebab itu, dia mengusulkan agar ada pengajaran berpikir kritis melalui sekolah-sekolah Islam.
“Menurut hemat kami, sekolah-sekolah, madrasah, pondok, harus memasukkan kemampuan berpikir kritis ke dalam prioritas pengajaran, kemampuan berpikir kritis. Penting sekali,” ungkapnya.
Selain kemampuan berpikir kritis, dia berpendapat kreativitas, komunikatif, dan kolaboratif juga menjadi kompetensi yang dibutuhkan dalam Abad ke-21.
Baca Juga
Meski demikian, terkait kreativitas, dia melihat sebenarnya kemampuan umat Islam sudah cukup tinggi sehingga hanya perlu ditumbuhkan.
“Kreativitas ini kalau boleh usul nih, menjadi perhatian ketika membicarakan pembangunan manusia. Ketika membicarakan Abad 21, kalau profesional abad 21 pasti kritis, pasti kreatif, dan pasti mampu berkomunikasi dengan baik dengan berbagai macam media, dan mampu kolaborasi,” tutupnya.