Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Umat Islam AS Bantu Perbaiki Makam Yahudi

Upaya penggalangan dana umat Islam untuk memperbaiki kuburan Yahudi yang rusak di Ameria Serikat melampaui target hingga lebih dari tiga kali lipat.
Patung Liberty/tes.com
Patung Liberty/tes.com

Kabar24.com, JAKARTA-JAKARTA--Upaya penggalangan dana umat Islam untuk memperbaiki kuburan Yahudi yang rusak di Ameria Serikat melampaui target hingga lebih dari tiga kali lipat.

Dengan seruan 'solidaritas untuk komunitas Yahudi di Amerika Serikat', dana yang sejauh ini terhimpun mencapai lebih dari US$70.000 atau sekitar Rp930 juta. Angka itu di luar dugaan karena pada awalnya targetnya hanya sebesar US$20.000.

Dana itu, menurut pengelola kampanye, ditujukan untuk membantu 'pembangunan kembali tempat suci tersebut'. Lebih dari 170 batu nisan dirusak di sebuah pemakaman umat Yahudi di St Louis, Missouri, Senin (20/02) menyusul serangkaian ancaman atas komunitas Yahudi.

Pencetus penggalangan dana itu, Linda Sarsour dan Tarek El-Messidi, menerima sumbangan dari lebih 2.500 orang. "Islam Amerika berdiri dalam solidaritas dengan komunitas Yahudi Amerika untuk mengecam aksi penodaan yang mengerikan ini," seperti tertulis dalam situs internetnya.

Kelebihan dana untuk perbaikan pemakaman Chesed Shel Emeth tersebut akan digunakan untuk perbaikan di tempat-tempat lain. Walau sudah melewati target awal untuk perbaikan di pemakaman Chesed Shel Emeth, mereka akan tetap menerima sumbangan karena kelebihan dana bisa digunakan untuk membantu perbaikan kuburan Yahudi yang dirusak di tempat-tempat lain.

Selasa lalu, dua organisasi Islam--Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA) dan Dewan Hubungan Islam Amerika cabang Missouri-- mengeluarkan pernyataan mengecam vandalisme atas pemakaman Yahudi.

"Kami mendorong para anggota kami untuk mendekati sinagog setempat dan para tetangga Yahudi untuk mengungkapkan solidaritas dan dukungan serta mendukung dengan senang hati pembangunan kembali makam yang baru-baru ini dinodai," tulis Presiden ISNA, Azhar Azeez sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Kamis (23/2/2017).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper