Bisnis.com, JAKARTA-Umat Islam harus memiliki wawasan dan pengetahuan yang lebih luas dan mendalam sehingga tidak mudah diprovokasi dan dibenturkan oleh pihak-pihak yang memiliki agenda tertentu.
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, mengatakan berbagai persoalan yang merupakan perdebatan klasik, yang memang tidak untuk dipersatukan, karena fakta dan kenyataannya perbedaan itu ada sebagai sunnatullah.
Sebab, keragaman faham di tengah umat yang sesungguhnya dalam kerangka agar mereka mendapatkan pilihan-pilihan yang semakin banyak, sehingga bisa saling melengkapi dan mengisi satu dengan yang lainnya.
“Dengan demikian, energi dan sumber daya umat, waktu dan potensi umat tidak tersita habis hanya untuk mengurusi problem yang tidak produktif,” katanya, Sabtu (20/1/2018).
Menurut situs resmi Kementerian Agama, Lukman menyampaikan hal itu dalam sarasehan internasional kiai dan pimpinan pesantren alumni Gontor dalam rangka Milad ke-50 Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Tangerang Banten.
Dia menjelaskan Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, melalui para alumni dan pondok alumninya yang tersebar di Indonesia dan luar negeri diharapkan dapat menjadi perekat umat.
Dengan pengetahuan dan wawan yang luas, lanjutnya, mereka diharapkan mampu mengedukasi umat sehingga tidak mudah terjebak dalam pertentangan yang tidak esensial.
Apalagi pendiri Pondok Modern Gontor merumuskan Panca Jiwa Panca Jiwa Pondok yaitu jiwa keikhlasan, jiwa kesederhanaan, jiwa berdikari, jiwa ukhuwah Islamiyah, dan jiwa bebas.
Selanjutnya para pendiri juga merumuskan Motto Pondok ialah berbudi tinggi, berbadan sehat, berpengetahuan luas, dan berpikiran bebas. Berpikiran bebas itu diletakkan setelah berpengetahuan luas.