Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengaku bingung karena masih banyak pihak yang coba membatasi usia para calon pemimpin.
Prabowo berpendapat seharusnya masyarakat bersyukur karena masih ada yang mau menjadi pemimpin seperti wali kota atau gubernur. Oleh sebab itu, dia meminta sebaiknya tidak ada yang cari-cari alasan untuk melarang seorang menjadi pemimpin.
"Kalau nanti semua orang enggak ada mau jadi [pemimpim], gimana? Iya kan? Orang mau berbakti, mau mengabdi, ya kan? [Malah] di cari-cari, ini lah, itu lah, ini terlalu muda, itu terlalu tua," ujar Prabowo dalam acara Deklarasi Barisan Pengusaha Pejuang di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Menteri pertahanan ini malah merasa para elite yang ada di ibu kota membodohi rakyat banyak. Padahal, menurutnya, masyarakat tidak bisa dibodohi lagi.
"Eh, rakyat kita tidak bodoh, rakyat kita di mana-mana saya lihat sudah punya gadjet semua, sudah ngerti. Hei elite-elite di Jakarta, sudah enggak bisa lagi lo nipu-nipu rakyat kita sekarang ini," ungkapnya.
Oleh sebab itu, ketua umum Partai Golkar ini enggak perlu berebut posisi politik penting secara tidak sehat dalam mencari. Dia mengingatkan, yang terpenting adalah kemajuan Indonesia bukan kemajuan pribadi.
Baca Juga
"Jadi, enggak usah masalah siapa ingin nomor satu, nomor dua, nomor tiga, ya kan? Kok reseh banget sih, ya kan? Ini negara 280 juta [penduduk]," jelasnya.
Sebagai informasi, belakangan muncul banyak kritik ke pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming. Alasannya, Gibran bisa maju sebagai cawapres karena putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 yang belakangan ternyata dinyatakan bermasalah oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK).
Bahkan, muncul uji materi lain ke MK yang meminta agar usia capres-cawapres dibatasi maksimal 70 tahun. Gugatan itu diyakini untuk menggagalkan pencapresan Pabowo yang berusia 72 tahun.
