Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Ancam Mau Intervensi Jika Hizbullah Serang Israel

Pejabat pemerintah AS mengatakan Negeri Paman Sam siap melakukan intervensi terhadap Iran dan Hizbullah jika mereka melancarkan serangan terhadap Israel.
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir
Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir

Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat telah mengirimkan peringatan keras kepada Iran dan Hizbullah untuk tidak memperkeruh konflik dengan Israel.

Melansir The Hindustan Times, Selasa (6/11/2023), sumber dari pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa Negeri Paman Sam siap melakukan intervensi militer terhadap Iran dan Hizbullah jika mereka melancarkan serangan terhadap Israel.

Ancaman ini dilontarkan setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dalam pidatonya yang pertama kali setelah perang Israel-Hamas, mengejek Israel dan AS serta mengatakan bahwa kelompok militan yang didukung Iran itu tidak takut dengan kapal perang AS.

Ia juga memperingatkan bahwa pasukan Hizbullah siap menghadapi apa pun.

"Amerika sepenuhnya bertanggung jawab atas perang yang sedang berlangsung di Gaza dan rakyatnya, dan Israel hanyalah alat eksekusi," kata Nasrallah dalam sebuah siaran televisi.

Menanggapi serangan yang semakin intensif di perbatasan utara, kepala militer Israel Herzi Halevi mengatakan bahwa pasukannya siap untuk menyerang balik setiap saat.

"Kami memiliki tujuan yang jelas untuk memulihkan situasi keamanan yang jauh lebih baik di perbatasan, tidak hanya di Jalur Gaza... Kami siap untuk menyerang di utara setiap saat," katanya dalam sebuah pernyataan.

Setelah serangan Israel terhadap Hamas sejak serangan 7 Oktober, AS telah mendesak untuk melangkah dengan hati-hati untuk menghindari meluasnya konflik ke negara-negara tetangga termasuk ke wilayah asal Hizbullah, Lebanon.

Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak ingin melihat konflik meluas ke Lebanon.

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken juga melakukan lawatan ke sejumlah negara Timur Tengah di tengah-tengah kekhawatiran bahwa perang yang sedang berlangsung akan meluas menjadi konflik di wilayah tersebut.

Sementara itu, tentara bayaran Rusia Wargner Group berencana mendukung Hizbullah dengan sistem pertahanan udara yang telah menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara.

Kehadiran Wargner di Suriah bersama dengan dukungan Hizbullah kepada Presiden Suriah Bashal al-Assad semakin menambah kerumitan dalam situasi ini.

AS juga telah mengerahkan kapal induk di daerah Mediterania timur sebagai penangkal kemungkinan serangan di perbatasan utara Israel oleh Hizbullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper