Bisnis.com, JAKARTA – Amerika Serikat telah mengirimkan peringatan keras kepada Iran dan Hizbullah untuk tidak memperkeruh konflik dengan Israel.
Melansir The Hindustan Times, Selasa (6/11/2023), sumber dari pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa Negeri Paman Sam siap melakukan intervensi militer terhadap Iran dan Hizbullah jika mereka melancarkan serangan terhadap Israel.
Ancaman ini dilontarkan setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dalam pidatonya yang pertama kali setelah perang Israel-Hamas, mengejek Israel dan AS serta mengatakan bahwa kelompok militan yang didukung Iran itu tidak takut dengan kapal perang AS.
Ia juga memperingatkan bahwa pasukan Hizbullah siap menghadapi apa pun.
"Amerika sepenuhnya bertanggung jawab atas perang yang sedang berlangsung di Gaza dan rakyatnya, dan Israel hanyalah alat eksekusi," kata Nasrallah dalam sebuah siaran televisi.
Menanggapi serangan yang semakin intensif di perbatasan utara, kepala militer Israel Herzi Halevi mengatakan bahwa pasukannya siap untuk menyerang balik setiap saat.
Baca Juga
"Kami memiliki tujuan yang jelas untuk memulihkan situasi keamanan yang jauh lebih baik di perbatasan, tidak hanya di Jalur Gaza... Kami siap untuk menyerang di utara setiap saat," katanya dalam sebuah pernyataan.
Setelah serangan Israel terhadap Hamas sejak serangan 7 Oktober, AS telah mendesak untuk melangkah dengan hati-hati untuk menghindari meluasnya konflik ke negara-negara tetangga termasuk ke wilayah asal Hizbullah, Lebanon.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak ingin melihat konflik meluas ke Lebanon.
Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken juga melakukan lawatan ke sejumlah negara Timur Tengah di tengah-tengah kekhawatiran bahwa perang yang sedang berlangsung akan meluas menjadi konflik di wilayah tersebut.
Sementara itu, tentara bayaran Rusia Wargner Group berencana mendukung Hizbullah dengan sistem pertahanan udara yang telah menimbulkan kekhawatiran di beberapa negara.
Kehadiran Wargner di Suriah bersama dengan dukungan Hizbullah kepada Presiden Suriah Bashal al-Assad semakin menambah kerumitan dalam situasi ini.
AS juga telah mengerahkan kapal induk di daerah Mediterania timur sebagai penangkal kemungkinan serangan di perbatasan utara Israel oleh Hizbullah.