Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat memiliki informasi intelijen bahwa kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner, berencana memberikan sistem pertahanan udara kepada Hizbullah, lapor The Wall Street Journal (WSJ) mengutip pejabat-pejabat pemerintah AS yang tak disebutkan namanya.
Hizbullah adalah milisi Lebanon yang mendapatkan dukung dari Iran.
WSJ melaporkan bahwa Wagner berniat memasok sistem Pantsir-S1, dikenal oleh NATO sebagai SA-22, rudal anti-pesawat dan senjata pertahanan udara untuk mencegat pesawat.
Kelompok Wagner, yang didanai oleh negara Rusia dan kini dikendalikan Kremlin sejak pemberontakan gagal yang dipimpin mantan bosnya, Yevgeny Prigozhin, pada Juni, tidak menjawab pertanyaan Reuters soal laporan itu.
Seorang pejabat pemerintah AS yang tak disebutkan namanya menyebutkan bahwa Washington tak memastikan apakah sistem senjata itu telah dikirimkan. Namun para pejabat pemerintah AS terus memantau pembicaraan antara Wagner dan Hizbullah, kata WSJ.
WSJ mengatakan bahwa sistem Pantsir akan diberikan kepada Hizbullah melalui Suriah, di mana Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad dengan turut terjun dalami perang saudara di sana pada 2015.
Baca Juga
Pengawal Revolusi Iran mendirikan Hizbullah pada 1982, di tengah perang saudara di Lebanon pada 1975-1990.
Langkah itu adalah bagian dari upaya Iran mengekspor Revolusi Islam 1979 ke seluruh kawasan dan untuk melawan pasukan Israel setelah menginvasi Lebanon pada 1982.
Hizbullah terlibat baku tembak dengan pasukan Israel di seberang perbatasan sejak sekutunya dari Palestina, Hamas, di Gaza dan Israel berperang pada 7 Oktober.