Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Kritisi Peran Indonesia dalam Resolusi Perang Hamas vs Israel

Anies Baswedan mengkritisi peran Indonesia dalam resolusi perang yang terjadi antara militan Palestina Hamas dengan Israel.
Hasil pemungutan suara untuk mengadopsi rancangan resolusi ditampilkan pada sesi khusus darurat Majelis Umum PBB mengenai konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York City, AS, 27 Oktober 2023. REUTERS /Mike Segar
Hasil pemungutan suara untuk mengadopsi rancangan resolusi ditampilkan pada sesi khusus darurat Majelis Umum PBB mengenai konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York City, AS, 27 Oktober 2023. REUTERS /Mike Segar

Bisnis.com, JAKARTA – Bakal calon presiden Anies Baswedan mengkritisi peran Indonesia dalam resolusi perang yang terjadi antara militan Palestina Hamas dengan Israel.

Menurutnya, Indonesia dapat berperan dalam resolusi perang itu dengan memfasilitasi seluruh kubu di Palestina untuk bersatu.

"Indonesia seharusnya bisa memfasilitasi terutama untuk mempersatukan kubu di dalam Palestina. Menurut saya kita bisa berbagi pengalaman, Indonesia di dalam perjuangan internasional selalu tampil dengan narasi nasionalismenya," katanya sebagaimana dikutip dari YouTube Bachtiar Nasir, Jumat (3/11/2023).

Dia kemudian menceritakan bahwa pada awal masa kemerdekaan, tokoh-tokoh Indonesia mampu mengeluarkan gagasan nasionalisme di lingkup internasional meskipun memiliki latar belakang berbeda.

Menurutnya, hal yang sama dapat terjadi di Palestina. Selain itu, untuk menghentikan penjajahan Israel terhadap Palestina, maka negara-negara di dunia perlu berhenti memandang hubungan dengan negara lain secara transaksional.

"Kita punya tanggung jawab moral menggerakkan, yuk kita kumpul bikin solidaritas. Menurut saya negara harus memandang hubungan dengan dunia tidak secara transaksional," lanjutnya.

Dia melanjutkan, hubungan tersebut mesti dijalin dengan basis nilai, bukan hanya dalam bentuk transaksi bisnis, kebudayaan, pendidikan, hingga politik.

Selain itu, dalam konteks solidaritas dengan Palestina, sikap negara juga seharusnya tak terbatas pada urusan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Kita ini bertahun-tahun ini menyaksikan hubungan itu transaksional, jadi dunia itu dipandang sebagai urusan Kementerian Luar Negeri. Tidak boleh urusan Palestina ini hanya sebatas urusan Kementerian Luar Negeri," tegas Anies.

Itu sebabnya, dia menekankan bahwa hubungan suatu negara dengan dunia itu berbasis pada value atau nilai tertentu.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memaparkan bahwa nilai yang dijunjung tinggi Indonesia adalah nilai kemerdekaan, hak asasi manusia, serta kedaulatan.

"Nah ini yang harus disampaikan kepada seluruh rakyat, yang punya tanggung jawab itu sesungguhnya secara konstitusional bukan warga negara, tapi penyelenggara negara," ujar Anies.

Dia kemudian mencontohkan, pemerintah dapat memberikan doa dan dukungan terhadap Palestina secara terstruktur, sebagai bentuk tanggung jawab untuk kemerdekaan dan kedaulatan dunia.

 "Dari negeri yang dulu dibangun dengan perjuangan kemerdekaan dikirimkan pesan bebaskan Palestina dari penjajahan, bebaskan keluarga dari penderitaan, itu dahsyat dan jadi impact dari cara pandang bahwa kita adalah warga dunia," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper