Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Gencatan Senjata, AS Desak Israel Lakukan Jeda Kemanusiaan di Gaza

Menlu AS AS Antony Blinken akan mengunjungi Israel pada hari Jumat (3/11) untuk mendesak Israel melakukan jeda kemanusiaan.
Para demonstran mengangkat tangannya sebagai bentuk protes atas serangan ke Palestina, di belakang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam Senate Appropriations Committee hearing di Washington DC, AS pada Selasa (31/10/2023). Presiden AS Joe Biden mengajukan tambahan anggaran pertahanan US$106 miliar yang mencakup bantuan untuk Israel dan Ukraina, serta keamanan di perbatasan AS. - Bloomberg/Al Drago
Para demonstran mengangkat tangannya sebagai bentuk protes atas serangan ke Palestina, di belakang Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dalam Senate Appropriations Committee hearing di Washington DC, AS pada Selasa (31/10/2023). Presiden AS Joe Biden mengajukan tambahan anggaran pertahanan US$106 miliar yang mencakup bantuan untuk Israel dan Ukraina, serta keamanan di perbatasan AS. - Bloomberg/Al Drago

Bisnis.comJAKARTA - Amerika Serikat (AS) berencana untuk mendesak Israel menyetujui beberapa jeda dalam perang melawan Hamas di Gaza agar bantuan kemanusiaan dapat masuk dan membantu orang-orang keluar dengan aman .

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Israel pada hari Jumat (3/11/2023) untuk kedua kalinya dalam sebulan dan bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pejabat lainnya.

Sedangkan, militer Israel pada Kamis malam (2/11) mengatakan telah mengepung Kota Gaza. Hamas sendiri melakukan perlawanan dengan serangan tabrak lari dari terowongan-terowongan bawah tanah.

"Kami berada di puncak pertempuran. Kami telah meraih keberhasilan yang mengesankan dan telah melewati pinggiran Kota Gaza. Kami terus maju," jelas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (3/11).

Ketika Blinken menuju Timur Tengah, ia menuturkan bahwa ia akan membahas langkah-langkah konkret di Israel untuk meminimalkan dampak pada warga sipil di Gaza. 

Korban warga sipil Palestina yang semakin meningkat dan kekurangan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar yang semakin memburuk. Hal ini juga menimbulkan tekanan global untuk menghentikan konflik kemanusiaan.

Israel telah menolak seruan tersebut, dengan alasan bahwa mereka menargetkan pejuang Hamas yang dituduh sengaja bersembunyi di antara penduduk dan bangunan-bangunan sipil. 

Meskipun menegaskan kembali penolakannya terhadap gencatan senjata penuh, Gedung Putih mengatakan pada hari Kamis (2/11) bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan serangkaian jeda dalam konflik tersebut. 

Juru bicara keamanan nasional AS John Kirby mengatakan bahwa jeda tersebut harus bersifat sementara dan bersifat lokal, dan dia bersikeras bahwa jeda tersebut tidak akan menghentikan Israel untuk membela diri.

“Apa yang kami coba lakukan adalah menjajaki gagasan mengenai jeda sebanyak mungkin yang diperlukan untuk terus menyalurkan bantuan dan terus berupaya mengevakuasi orang-orang dengan selamat, termasuk para sandera,” jelas Kirby.

Dua pejabat Negeri Paman Sam menuturkan bahwa AS menerbangkan pesawat tak berawak pengumpul informasi intelijen di atas Gaza untuk membantu menemukan para sandera.

Salah satu pejabat tersebut mengatakan bahwa mereka telah melakukan penerbangan pesawat tanpa awak selama lebih dari seminggu.

Nantinya, Blinken  juga dijadwalkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi di Amman pada Sabtu (4/11). Safadi menuturkan bahwa Israel harus mengakhiri perang di Gaza, di mana ia mengatakan bahwa Israel sedang melakukan kejahatan perang dengan membombardir warga sipil dan memberlakukan pengepungan.

Dalam pertemuan-pertemuannya, Blinken mengatakan bahwa ia juga akan membahas masa depan Gaza dan mempersiapkan dasar bagi kemerdekaan negara Palestina di masa mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper