Bisnis.com, JAKARTA – Israel diduga menggunakan bom fosfor putih dalam serangannya di Jalur Gaza dan Lebanon.
Melansir Al Jazeera, Jumat (3/11/2023), Donatella Rovera dari Amnesty International mengatakan bahwa investigasi terhadap empat insiden pada tanggal 10, 11, 16, dan 17 Oktober di Gaza dan Lebanon menunjukkan bahwa Israel menggunakan bom fosfor putih sebagai senjata di wilayah sipil.
"Insiden-insiden yang terjadi menimbulkan keprihatinan karena fosfor putih telah digunakan oleh pasukan Israel di masa lalu dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi penduduk sipil," kata Rovera.
Rovera mengatakan bom fosfor seharusnya tidak pernah digunakan di daerah-daerah dengan banyak konsentrasi warga sipil.
Ia mengatakan bom fosfor sejatinya bukan senjata terlarang. Senjata ini dapat digunakan di medan perang dan pasukan menggunakannya secara sah, tetapi tidak boleh digunakan di tempat yang terdapat warga sipil.
"Kami telah melihat bahwa senjata ini telah digunakan di Gaza dan Lebanon dan itu tidak boleh terjadi lagi,” ungkapnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Pertanian Lebanon Abbas Hajj Hassan menuduh Israel menggunakan bom fosfor putih untuk menghancurkan daerah berhutan yang dapat digunakan oleh para pejuang Hizbullah.
Melansir Reuters, bom tersebut menyebabkan kebakaran di daerah hutam dan memusnahkan sekitar 40.000 pohon zaitun di Lebanon.
Tentara Israel membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa jenis peluru asap yang digunakannya tidak mengandung fosfor putih.
"Peluru tabir asap yang mengandung fosfor putih di (militer Israel) tidak dimaksudkan atau digunakan untuk membakar, dan klaim apa pun bahwa peluru-peluru ini digunakan untuk tujuan itu tidak berdasar," kata juru bicara militer Israel, seperti dikutip Reuters.