Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Upaya Kapolri Cegah Terorisme di Pemilu 2024 Lewat Pengawasan Sel Tidur

Kapolri Jenderal Listyo Sigit menyampaikan bakal mengawasi sel tidur di antara masyarakat sebagai langkah konkret membasmi sindikat teroris di Pemilu 2024.
Upaya Kapolri Cegah Terorisme di Pemilu 2024 Lewat Pengawasan Sel Tidur. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Raker tersebut membahas evaluasi kinerja dan capaian Polri tahun 2022, termasuk evaluasi pengamanan Natal tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 serta membahas rencana kerja program prioritas dan strategi tahun 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Upaya Kapolri Cegah Terorisme di Pemilu 2024 Lewat Pengawasan Sel Tidur. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023). Raker tersebut membahas evaluasi kinerja dan capaian Polri tahun 2022, termasuk evaluasi pengamanan Natal tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 serta membahas rencana kerja program prioritas dan strategi tahun 2023. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen untuk terus mengawasi 'sel tidur' di antara masyarakat sebagai langkah konkret membasmi sindikat teroris pada Pemilu 2024.

Sebagaimana diketahui, sel tidur merupakan istilah kelompok teroris yang bersembunyi di antara masyarakat.

Sigit mengatakan pihaknya telah merundingkan soal potensi kerawanan pada setiap tahapan demokrasi seiring dengan kondisi global yang mempengaruhi sel tidur di Indonesia.

Kondisi global tersebut, kata Sigit, seperti dampak dari perang Palestina dan Israel itu berpotensi dalam membangunkan jaringan-jaringan teroris di Tanah Air.

"Hari ini kita rapatkan untuk menentukan potensi-potensi kerawanan di setiap tahapan terkait dengan tahapan yang ada itu sendiri dengan situasi global," kata Sigit kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).

Dalam hal ini, kepolisian menyiapkan anggotanya untuk mengawasi wilayah yang rentan teroris sedara ketat. Dengan begitu, apabila nantinya ada pergerakan dari sel tidur itu maka Polri bakal mengambil langkah preventif untuk menekan terorisme.

"Tentunya kami siapkan di semua wilayah kantong-kantong yang memang kita tengarai bahwa di situ banyak sel-sel tidur untuk betul-betul kita awasi secara Ketat," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri telah menangkap 40 orang jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dengan motif mengganggu jalannya Pemilu 2024.

Berdasarkan keterangan pelaku, Aswin mengatakan bahwa kelompok JAD menganggap Pemilu 2024 menjadi suatu hal yang melanggar hukum dan dianggap maksiat.

"Karena dari keterangan yang disampaikan oleh beberapa tersangka yang telah diperiksa Densus 88, bagi mereka pemilu adalah rangkaian demokrasi, dimana demokrasi itu adalah maksiat, demokrasi ini adalah sesuatu yang melanggar hukum bagi mereka," tuturnya.

Aswin menambahkan bahwa yang menjadi fokus dalam operasi terorisme kelompok JAD adalah aparat keamanan, sehingga hal itu dianggap bisa menggagalkan pesta demokrasi atau Pemilu 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper