Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia-Iran Perkuat Kerja Sama di Tengah Memanasnya Timur Tengah

Rusia dan Iran sepakat memperkuat kerja sama di tengah memanasnya ketegangan di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara kepada para duta besar di Kedutaan Besar Rusia di Addis Ababa pada 27 Juli 2022. REUTERS/Tiksa Negerii
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berbicara kepada para duta besar di Kedutaan Besar Rusia di Addis Ababa pada 27 Juli 2022. REUTERS/Tiksa Negerii

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rusia mengatakan bahwa pihaknya dan Iran telah memperkuat hubungan bilateral dalam suasana ‘saling percaya’, setelah Menlu Sergei Lavrov diterima oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi selama kunjungan ke Teheran.

“Dalam suasana saling percaya, aspek terkini dari agenda bilateral dibahas secara substantif dengan penekanan pada pembangunan lebih lanjut keseluruhan kompleks kemitraan beraneka segi antara Rusia dan Iran,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram, dikutip dari Reuters pada Rabu (25/10/2023).

Lavrov, yang berangkat ke Iran tak lama setelah kunjungan ke China dan Korea Utara, membahas proyek energi dan logistik dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian.

Seperti yang biasa terjadi di Rusia, hanya sedikit rincian yang terungkap dari pertemuan yang berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah itu.

Lavrov juga berpartisipasi dalam perundingan regional yang diselenggarakan oleh Iran, dengan tujuan untuk membawa perdamaian ke wilayah Kaukasus Selatan setelah pasukan Azerbaijan merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri dan memaksa ribuan etnis Armenia mengungsi pada bulan lalu.

Adapun, sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia berupaya memperkuat hubungan dengan negara-negara yang secara tradisional dianggap berpihak pada Barat, dan menuduh “kolektif Barat” berusaha memecah belah Rusia.

Ukraina sendiri telah mendesak Iran untuk berhenti memasok drone mematikan ke Rusia, yang dianggap berperan besar dalam serangan Rusia terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina.

Iran awalnya membantah memasok drone kamikaze Shahed ke Rusia, tetapi kemudian mengakui telah menyediakan sejumlah kecil peranti itu sebelum Rusia melancarkan perang.

Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka prihatin dengan ‘kemitraan pertahanan yang berkembang’ antara Iran dan Rusia karena dianggap menimbulkan risiko, tidak hanya bagi Ukraina melainkan juga bagi negara-negara tetangga Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper