Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Sengaja Jebak Rusia, Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina

AS sengaja jebak Rusia dengan mengirimkan rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina.
Ilustrasi Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS)./Handout via REUTERS
Ilustrasi Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS)./Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) menjebak Rusia dengan merahasiakan pengiriman rudal jarak jauh ATACMS ke Ukraina.

Dikutip dari Kyiv Independent, pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengakui pengiriman rudal tersebut sengaja dirahasiakan.

AS khawatir pasukan Rusia akan memindahkan peralatan di luar jangkauan rudal jika mereka tahu kapan peralatan tersebut akan tiba.

Menurut laporan Wall Street Journal, sumber yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi bahwa rudal yang dikirim ke Ukraina memiliki jangkauan sekitar 160 kilometer.

Kota Luhansk dan Berdiansk yang berhasil diluluhlantakan pasukan Ukraina dengan rudal jarak jauh ATACMS berjarak sekitar 85 kilometer dan 100 kilometer dari garis depan pasukan Ukraina.

Serangan itu menghancurkan sembilan helikopter, sistem pertahanan udara, dan gudang amunisi, dan puluhan personel Rusia tewas dan terluka akibat operasi tersebut.

Sementara itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Adrienne Watson mengakui AS telah mengirim ATACMS ke Ukraina.

“Kami percaya ATACMS ini akan memberikan dorongan signifikan terhadap kemampuan medan perang Ukraina tanpa membahayakan kesiapan militer (AS) kami,” katanya.

Menurut Watson, ATACMS yang dikirim ke Ukraina memiliki jangkauan 165 kilometer. Variasi ATACMS yang lebih baru memiliki jangkauan maksimum sekitar 300 kilometer.

Watson tidak merinci jumlah pasti ATACMS yang diberikan ke Ukraina atau kapan AS mentransfernya.

Presiden Volodymyr Zelensky telah lama berkampanye agar AS mengirimkan ATACMS, namun ada keengganan besar dari para pejabat AS mengenai kemungkinan ATACMS digunakan untuk serangan di Rusia.

Pada bulan Juli 2022, Penasihat Keamanan Nasional A.S. Jake Sullivan menyatakan kekhawatirannya bahwa pengiriman ATACMS dapat meningkatkan ketegangan antara A.S. dan Rusia hingga dapat memicu perang dunia lainnya.

Kanselir Jerman Olaf Scholz sejauh ini menolak pengiriman rudal jarak jauh Taurus buatan Jerman ke Ukraina karena alasan yang sama, meskipun ada dukungan luas untuk transfer tersebut dari Bundestag Jerman.

Pengiriman ATACMS menggambarkan proses pengiriman senjata Barat ke Ukraina yang terus berkembang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper