Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Ukraina melancarkan serangan terhadap lapangan udara militer di wilayah yang diduduki Rusia pada malam hari tanggal 17 Oktober, dengan menggunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) jarak jauh yang disuplai A.S. untuk pertama kalinya.
Sasarannya terletak di dekat Berdiansk di Oblast Zaporizhzhia dan Luhansk, demikian laporan Angkatan Bersenjata Ukraina.
Serangan itu menghancurkan sembilan helikopter, sistem pertahanan udara, dan gudang amunisi, menurut Pasukan Operasi Khusus, cabang Angkatan Bersenjata Ukraina yang melakukan misi pengintaian dan operasi rahasia di belakang garis musuh.
Meskipun rudal tersebut sebelumnya tidak diketahui pernah dikerahkan di Ukraina, pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi kepada CNN bahwa serangan tersebut dilakukan dengan ATACMS.
Pada hari yang sama, Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada AS karena telah menyediakan ATACMS, dan mengatakan bahwa ATACMS tersebut sangat akurat dan telah “terbukti”.
“Hari ini, saya sangat berterima kasih kepada Amerika Serikat. Perjanjian kami dengan Presiden Biden sedang dilaksanakan,” kata Zelensky dalam pidato malamnya.
Baca Juga
Menurut Pasukan Operasi Khusus, serangan tersebut juga mengenai landasan pacu lapangan terbang dan beberapa “peralatan khusus” yang disimpan di lokasi tersebut.
Puluhan personel Rusia tewas dan terluka akibat operasi tersebut, kata Pasukan Operasi Khusus. Hingga pukul 13.20, jenazah masih dikeluarkan dari reruntuhan, menurut militer.
Ukraina sedang melakukan operasi ofensif terhadap Berdiansk di front selatan. Kota ini telah diduduki sejak dimulainya invasi besar-besaran pada Februari 2022.
Luhansk, seperti Donetsk dan Krimea, telah diduduki oleh Rusia sejak 2014.
Pengiriman senjata jarak jauh Barat telah memungkinkan pasukan Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah pendudukan Rusia, termasuk Krimea.