Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari alias Tobas meminta agar pihak kepolisian mengusut dugaan penembakan yang menyebabkan seorang warga tewas dalam penanganan aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di kebun sawit Seruyan, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu.
Tobas menegaskan seharusnya tidak boleh adanya korban tewas dalam aksi unjuk rasa itu. Pihak kepolisian, lanjutnya, sudah seharusnya memahami standard operasional prosedur (SOP) saat mengamankan demonstrasi warga.
"Saya prihatin dan menyayangkan ada tiga warga yang dilaporkan terkena tembakan, bahkan salah satunya dikabarkan tewas," jelas Taufik dalam keterangannya, dikutip Selasa (10/9/2023).
Oleh sebab itu, dia meminta agar Polri menelusuri apa penyebabnya. Legislator dari Partai NasDem ini tidak ingin ke depannya masih ada aparat yang menangani aksi unjuk rasa dengan membawa peluru tajam.
Tobas mendesak agar jatuhnya korban dalam unjuk rasa tersebut diusut tuntas. Menurutnya, pihak kepolisian semestinya bertindak sebagai mediator bukan menjadi eksekutor ketika berhadapan dengan warga dalam menangani sengketa antara warga dengan perusahaan.
"Usut tuntas dan transparan, harus dipastikan pelakunya ditangkap dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," ujarnya.
Baca Juga
Dia juga meminta agar dilakukan pemulihan hubungan Polri dengan warga setempat. Dengan demikian, kondusifitas di daerah Seruyan bisa terjamin.
"Jangan sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Juga perlu dikaji akar masalahnya, dan Polri membantu menyelesaikannya tanpa ada kekerasan," tutup Tobas.
Sebagai informasi, aksi demo warga berlangsung di area perusahaan PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP), Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya pada Sabtu (7/10/2023). Kericuhan memanas usai massa aksi mencoba pindah untuk menduduki lahan di titik lokasi lain.
Diberitakan sebelumnya, Polda Kalimantan Tengah sedang menginvestigasi konflik agraria antara warga dengan PT Hamparan Masawit Bangun Persadab itu. Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah Kombes Erlan Munaji mengatakan saat ini pihaknya telah menurunkan tim Divisi Profesi dan Pengamanan dan Inspektorat Pengawasan Umum untuk melakukan penyelidikan.
"Untuk berkaitan dengan penembakan nanti kita sedang melakukan investigasi tim dari Propam, tim Itwasum sedang melakukan investigasi, nanti tunggu hasilnya nanti kita sampaikan," kata Erlan saat dihubungi, dikutip Senin (9/10/2023).
Dia mengklaim bakal melakukan penindakan terhadap oknum anggota kepolisian yang melakukan pelanggaran dalam penanganan aksi demonstrasi tersebut. "Apabila ada pelanggaran anggota tentu nanti kita tindak tegas," ucapnya.