Bisnis.com, JAKARTA - Penembakan di Mal Siam Paragon, Bangkok oleh seorang remaja mengikuti tren meningkatnya kejahatan yang dilakukan oleh remaja di Thailand.
Insiden penembakan pada Selasa (3/10/2023), yang menewaskan dua orang dan melukai beberapa orang, membuat persoalan kesehatan mental remaja di Thailand menjadi sorotan dan memicu seruan untuk memperketat kontrol senjata.
Pelaku, yang diidentifikasi oleh polisi berusia 14 tahun dengan masalah kesehatan mental, melakukan serangan menggunakan pistol yang dimodifikasi yang dimaksudkan untuk menembakkan peluru di dalam kompleks perbelanjaan di pusat Kota Bangkok yang sering dikunjungi oleh penduduk lokal dan wisatawan sebelum menyerah di bawah kepungan petugas sekitar satu jam.
Kriminolog Dr Krisanaphong Poothakool dari Universitas Rangsit mengatakan bahwa serangan senjata itu mencerminkan tren kenakalan remaja yang mengkhawatirkan di Thailand, dikutip dari CNA pada Jumat (6/10/2023).
Data Departemen Pengamatan dan Perlindungan Anak menunjukkan bahwa pada Oktober 2020 hingga September 2021, terdapat 1.477 pelanggaran yang dilakukan oleh orang berusia di bawah 18 tahun terhadap nyawa dan tubuh. Jumlahnya meningkat menjadi 1.695 pada periode yang sama tahun berikutnya.
“Keparahan kejahatan yang dilakukan oleh anak-anak dan remaja semakin meningkat. Harus kita akui bahwa saat ini, penegakan hukum yang menjadi permasalahan karena belum berhasil menangkap pelakunya,” kata Krisanaphong.
Baca Juga
Selain peraturan hukum, Krisanaphong dari Universitas Rangsit, menyarankan bahwa penjualan senjata api pada masa depan mengharuskan pembeli melalui evaluasi kesehatan mental dan penilaian perilaku yang tepat.
Saat ini, kepemilikan senjata di Thailand memerlukan izin dan pemohon harus berusia minimal 20 tahun. Pemilik tidak boleh cacat atau memiliki gangguan mental, dan harus menjalani pemeriksaan latar belakang untuk melihat pendapatan, karier, pelanggaran ringan, dan pelanggaran pidana.
“Kita tidak bisa hanya melihat catatan kriminal mereka,” ujarnya.
Untuk senjata api ilegal, petugas keamanan harus mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya agar bisa terspesialisasi di bidangnya.
Kami juga membutuhkan petugas untuk mengawasi masalah ini khususnya karena saat ini, semua hal tersebut masih terbatas, tambahnya.