Bisnis.com, JAKARTA - Komunikasi yang kurang dari pemerintah dalam menjelaskan soal Proyek Strategi Nasional (PSN) membuat penyebaran hoaks di masyarakat mudah berkembang. Salah satu persoalan yang kini terjadi adalah PSN di Pulau Rempang, Kepulauan Riau.
Pakar Strategic Communication Mass, Tuhu Nugraha menyarankan pemerintah untuk pertama-tama memberikan informasi tandingan untuk menjelaskan dan mengklarifikasi terkait informasi hoaks yang berkembang di Rempang.
"Sebaiknya yang dilakukan pemerintah adalah pertama memberikan informasi tandingan untuk menjelaskan dan mengklarifikasi. Selain itu pernyataannya mesti lebih simpatik, pesan yang dikedepankan harus sentuh sisi emosional, karena ini bukan hanya soal perpindahan lokasi tapi ada ikatan adat, emosional dan lain-lain," kata Tuhu dalam keterangannya, dikutip Minggu (24/9/2023).
Tuhu menyampaikan saat ini pola komunikasi pemerintah kurang dapat dimengerti kepada masyarakat selaku end-user dari PSN. Salah satu contohnya adalah pemaparan alasan investasi asing dari PSN yang tidak mudah dicerna masyarakat.
"Masih ada ketakutan 'dijajah' pihak asing dan sebagainya. Maka pesannya harus yang langsung dekat sama masyarakat lokal, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Ujungnya kan harapan tentang ekonomi yang lebih baik, lalu lapangan kerja baru dari hasil investasi di Rempang," tambahnya.
Sementara itu, kata Tuhu, pemerintah bisa juga memanfaatkan komunikasi di media sosial menjadi lebih proaktif. Pasalnya, media sosial saat ini menjadi alat framing cukup efektif dalam menyebarkan hoaks apalagi menuju tahun politik.
Baca Juga
Selain itu, terkait penyebaran hoaks di media sosial terkait Rempang, Tuhu mengajak masyarakat agar lebih jeli dan melakukan verifikasi terhadap fakta yang ada.
"Masyarakat mesti belajar untuk cek dan ricek informasi. Nah kalau ngga punya Waktu buat cek, jangan langsung share, cukup berhenti pada diri sendiri," pungkasnya.