Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditjen Pajak Buka Suara Soal Anies Sebut Konglomerat Diintimidasi Alat Negara

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak memberikan pernyataan terkait pengakuan Anies Baswedan para pengusaha besar takut membantu dirinya dalam Pilpres 2024.
Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum PKB sekaligus Cawapres Muhaimin Iskandar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023). Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak
Bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan bertemu dengan Ketua Umum PKB sekaligus Cawapres Muhaimin Iskandar di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023). Bisnis/Surya Dua Artha Simanjuntak

Bisnis.com, JAKARTA – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) memberikan pernyataan terkait pengakuan Bakal Calon Presiden Anies Baswedan yang mengaku para pengusaha besar takut membantu dirinya dalam ajang Pilpres 2024 karena akan diintimidasi oleh alat negara, yakni pemeriksaan pajak. 

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti menekankan bahwa DJP dalam melakukan edukasi, pengawasan, dan pemeriksaan senantiasa bersikap profesional serta menjunjung tinggi integritas berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dwi menyampaikan bahwa pada dasarnya DJP memang melakukan pemeriksaan pajak setidaknya untuk empat hal. 

“Wajib Pajak mengajukan permohonan pengembalian pajak (restitusi) dan pengujian kepatuhan Wajib Pajak menggunakan analisis risiko berdasarkan data pihak ketiga yang diterima oleh DJP (Compliance Risk Management),” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (20/9/2023). 

Selain itu, juga pemeriksaan yang dilakukan tidak didasarkan pada alasan subjektif tertentu. Sementara sebelum dilakukan Pemeriksaan, DJP menyampaikan imbauan untuk memberikan kesempatan agar Wajib Pajak melakukan pembetulan SPT dan menyetorkan kekurangan pajaknya ke kas negara.

Sebelumnya dalam acara Mata Najwa: 3 Bacapres Bicara Gagasan yang disiarkan kanal YouTube Universitas Gadjah Mada, Selasa (19/9/2023), Anies mengatakan banyak pengusaha yang membantunya, namun hanya pengusaha ukuran menengah. Sementara pengusaha besar alias konglomerat tidak mau mendekati. 

"[Para konglomerat] takut karena kami mengalami pengusaha-pengusaha yang berinteraksi, bertemu, setelah itu mereka akan mengalami pemeriksaan pajak, pemeriksaan-pemeriksaan yang lain-lain," jelasnya. 

Anies pun mempertanyakan pejabat yang memerintahkan alat negara tersebut untuk melakukan ‘intimidasi’ kepada para pengusaha yang ingin bekerja sama dengan dirinya di ajang lima tahunan itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper