Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Taiwan pada Senin (18/9/2023) mendesak China untuk menghentikan "tindakan sepihak dan destruktif", mengacu pada laporan peningkatan aktivitas militer China yang signifikan di dekat wilayah itu.
“Pelecehan militer yang terus-menerus oleh militer Komunis [China] dapat menyebabkan peningkatan tajam dalam ketegangan dan memperburuk keamanan regional,” kata Kementerian Pertahanan Taiwan sebagaimana dikutip dari CNA, Senin (18/9/2023).
Kementerian tersebut mengatakan bahwa sejak Minggu (17/8/2023), terdapat 103 pesawat militer China di atas wilayah lautnya, jumlah yang disebut sebagai “angka tertinggi baru-baru ini”.
Peta aktivitas China selama 24 jam terakhir menunjukkan jet tempur melintasi garis tengah Selat Taiwan, yang berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak. Tak hanya itu, pesawat lain terbang ke bagian Selatan Taiwan melalui Selat Bashi yang berbatasan dengan Filipina.
Menurut Kementerian Pertahanan bahwa perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah tanggung jawab bersama semua pihak di kawasan.
“Kami menyerukan pihak berwenang Beijing untuk mengambil tanggung jawab dan segera menghentikan tindakan sepihak yang merusak tersebut,” lanjut pernyataan itu.
Baca Juga
China, yang mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, secara teratur melakukan latihan militer di kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu merupakan upaya untuk menegaskan klaim kedaulatan dan menekan Taiwan.
Adapun Kementerian Pertahanan China tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang hal tersebut.
Selain itu, China pekan lalu juga mengirimkan lebih dari 100 kapal angkatan laut untuk berlatih hingga kawasan Laut Cina Selatan dan lepas pantai timur laut Taiwan, ujar seorang pejabat keamanan regional kepada Reuters.
Peneliti Yayasan Kebijakan Nasional Taiwan Chieh Chung mengatakan bahwa mungkin tidak ada motif politik secara langsung untuk latihan ini, tetapi China dianggap menekan Taiwan dengan misi yang lebih panjang.
China juga mengasah kemampuannya untuk mengoperasikan pesawat tempur lebih jauh di laut, sambung Chieh, seperti yang terlihat pada pesawat pengisian bahan bakar udara Y-20 yang menyertai jet tempur.
Dalam laporan Kementerian Pertahanan Taiwan bulan ini, China disebut tengah memperkuat kekuatan udaranya dalam menghadapi Taiwan dengan pengerahan permanen pesawat tempur dan pesawat nirawak baru.