Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Orang Indonesia di Balik "Sukses"nya Pemilu Rusia yang Dikecam AS dan Uni Eropa

Ternyata ada nama orang Indonesia dari pemilu palsu yang dilakukan oleh pemerintah Rusia di beberapa wilayah Ukraina yang diduduki.
Bender Rusia/Reuters
Bender Rusia/Reuters

Bisnis.com, SOLO - Ternyata ada nama orang Indonesia dari pemilu palsu yang dilakukan oleh pemerintah Rusia di beberapa wilayah Ukraina yang mereka duduki.

Pada tanggal 10 September 2023 lalu, pihak berwenang Rusia mengadakan hari pemungutan suara tunggal tahunan di seluruh negeri serta di wilayah Ukraina yang sementara diduduki oleh Rusia pada periode antara tahun 2014 dan 2022.

Beberapa wilayah yang melalukan pemilu termasuk Republik Otonomi Krimea dan Sevastopol, sebagian Oblast Donetsk dan Luhansk, serta sebagian dari Oblast Kherson dan Zaporizhzhia.

Beberapa kegiatan yang disebut Rusia dengan “pemilu” itu juga dilaksanakan pada tanggal 8-9 September 2023.

Pemilu yang dilakukan Rusia di beberapa wilayah yang dicaploknya ini mendapat kecaman keras dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Uni Eropa (UE) mengecam keras penyelenggaraan pemilu Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki sementara karena dianggap tidak sah dan menolak keras upaya sia-sia yang dilakukan Rusia untuk melegitimasi atau menormalisasi kendali militer ilegalnya dan upaya aneksasi sebagian wilayah Ukraina.

UE juga menyatakan bahwa mereka tidak dan tidak akan mengakui penyelenggaraan apa yang disebut 'pemilu' tersebut serta hasil-hasilnya.

Sementara Amerika Serikat menyebut bahwa pemilihan palsu di wilayah pendudukan Ukraina tidak lebih dari sebuah latihan propaganda, dan menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah mengakui klaim Federasi Rusia atas wilayah kedaulatan Ukraina mana pun.

Dalam proses pemilu yang dilakukan Rusia, negara tersebut ternyata menggunakan beberapa "pengamat internasional" dari beberapa negara di dunia.

Jumlah pasti “pengamat internasional” yang terlibat dalam latihan propaganda Moskow pada 8-10 September 2023 saat ini tidak diketahui.

Tapi dilansir dari European Platform for Democratic Elections, analisis menunjukkan bahwa Kremlin mengirim empat kelompok yang terdiri dari hingga 10 “pengamat internasional” ke wilayah yang diduduki sementara yakni Oblast Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia.

Ada 34 orang asing non-Rusia yang terlibat dalam “pengamat internasional” terhadap pemilu Rusia di wilayah pendudukan Ukraina. Salah satunya adalah orang Indonesia yang bernama Fauzan Al Rasyid untuk wilayah Donetks Oblast.

Dengan memasuki wilayah Ukraina secara ilegal, semua “pengamat internasional” dianggap oleh Barat telah melanggar hukum Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper