Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky dan negara sekutunya mendesak pasukan Ukraina untuk tetap fokus pada perang melawan Rusia yang telah berlangsung selama 18 bulan terakhir.
Hal ini mengindikasikan bahwa otoritas Kyiv sedang bersiap-siap untuk pertempuran dalam jangka panjang.
“Meskipun hari ini adalah hari ke-565 perang ini, setiap orang harus fokus pada pertahanan negara, seperti pada masa-masa awal,” kata Zelensky dalam sebuah pesan video, dikutip dari Reuters pada Selasa (12/9/2023).
Zelensky telah lama menyerukan fokus yang lebih besar pada perang dan telah berjanji untuk memerangi korupsi, sebagai bagian dari upaya Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Hal ini memicu pemecatan menteri pertahanan Ukraina pada pekan lalu serta membuat seorang raja bisnis yang pernah menjadi mentor Zelensky ditangkap atas tuduhan penipuan.
Kini, seruan Zelensky dan jajarannya dinilai lebih keras usai militer Ukraina melancarkan serangan balasan yang cukup stabil di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia, meskipun relatif lambat.
Baca Juga
“Rusia tidak berharap untuk menang, mereka hanya berharap bahwa kita tidak akan mampu bertahan. Ukraina harus berdiri teguh. Segala sesuatu yang memperkuat kita adalah prioritas, satu-satunya prioritas. Tidak boleh ada yang melemah, kita tidak akan membiarkan siapa pun melemahkan Ukraina," lanjutnya.
Adapun sejak Juni, Ukraina telah melakukan serangan balasan dengan konsentrasi pada pengamanan wilayah desa di bagian timur dan selatan negara itu.
Ukraina telah merebut kembali beberapa wilayah, tetapi di sisi lain, Rusia juga belum menunjukkan tanda-tanda akan menghentikan pertempuannya
Zelensky sendiri menampik kritik di media Barat yang menyebut bahwa pertempuran yang dilakukannya berjalan terlalu lambat, dan menegaskan bahwa hal ini akan berlangsung lama.