Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pembicaraan antara dua pemimpin negara itu terjadi pasca serangan drone pesawat nir awak Ukraina yang diklaim menghancurkan puluhan pesawat pengebom Rusia.
Trump, demikian dikutip dari akun X Gedung Putih @WhiteHouse, mengatakan bahwa pembicaraannya dengan Putin berlangsung sekitar 1 jam 15 menit. Dia mengatakan pembicaraan berlangsung produktif namun tidak mengarah kepada upaya mencapai kesepakatan dalam waktu dekat.
Presiden Putin, kata Trump, mengemukakan akan merespons serangan Ukraina yang disebut telah membuat kaget banyak pihak.
"Putin berkata dan sangat kuat akan merespons serangan terbaru [Ukraina] di lapangan udara," ujar Trump, dikutip Kamis (5/6/2025).
Seperti diketahui, Rusia mengalami kerugian yang cukup besar usai pesawat nir awak milik dinas rahasia Ukraina menyerang pangkalan udara di Siberia menggunakan drone pada Minggu (1/6/2025).
Otoritas Ukraina menyampaikan pesawat nirawak itu disembunyikan di dalam gudang kayu sebelum menyerang pangkalan pesawat pembom milik Rusia.
Sluzhba Bezpeky Ukrayiny (SBU) atau badan keamanan milik Ukraina mengatakan operasi penyerangan ini digelar dengan operasi "Jaring Laba-laba". SBU menjelaskan sebelum penyerangan dimulai, pihaknya menyembunyikan drone di gudang kayu yang diangkut dengan truk yang mengitari pangkalan milik Rusia.
Baca Juga
Kemudian, panel atap gudang pengangkut senjata rahasia itu dikendalikan dari jarak jauh. Setelahnya, drone itu mulai terbang dan menyerang pangkalan pesawat penyerang Rusia.
Atas serangan tersebut, setidaknya terdapat 41 pesawat tempur Rusia telah terdampak. Adapun, SBU menyatakan bahwa kerusakan akibat serangan tersebut mencapai US$ 7 miliar.
Adapun selain membahas kondisi terakhir konflik antara Rusia dan Ukraina, Trump dan Putin juga berbicara mengenai proses negosiasi dengan Iran. Trump mengatalan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir. Di sisi lain, Puton disebut akan terlibat dalam diskusi mengenai isu Iran.