Bisnis.com, JAKARTA - Sejak pertengahan Agustus, Rabotino, daerah abu-abu yang terletak di wilayah Zaporozhye di antara Kota Orekhov yang dikuasai Ukraina dan Tokmak yang dikuasai Rusia menjadi lokasi pertempuran sengit.
Dilansir dari RT, bagi Kiev, wilayah pedesaan ini telah menjadi tolok ukur yang mengecewakan dan tidak terduga dalam mengukur serangan balasannya. Pada akhir Agustus 2023, media Ukraina mengutip Kementerian Pertahanan yang melaporkan bahwa mereka telah menguasai penuh dusun tersebut.
Selama kunjungannya ke Prancis, Menteri Luar Negeri Ukraina Kuleba berbicara tentang penangkapan heroik dari permukiman penting yang strategis ini dan menegaskan bahwa membangun kendali atas sisi-sisinya akan membuka jalan bagi pasukan Ukraina mencapai Melitopol dan perbatasan dengan Krimea.
Namun, deklarasi kemenangan Kiev masih terlalu dini. Ganasnya pertempuran memaksa kedua belah pihak untuk memindahkan unit elite lintas udara ke Rabotino, seperti Brigade ke-82 Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dan Divisi ke-76 Angkatan Bersenjata Rusia.
Desa ini berada di zona abu-abu dengan pasukan Rusia dan Ukraina masing-masing ditempatkan di pinggiran selatan dan utara.
Lokasi Rabotino
Rabotino berjarak 12 km dari Orekhov, yang menjadi markas pasukan Kiev. Pada musim semi tahun 2022, AFU berhasil menstabilkan barisan depan di sana dan mulai mengumpulkan kekuatan untuk serangan balasannya yang dimulai pada bulan Juni tahun ini.
Baca Juga
Kota Tokmak yang merupakan markas tentara Rusia berjarak 22 km dari Rabotino. Jarak yang tampaknya pendek ini rumit untuk ditempuh oleh pasukan. Dua garis pertahanan, ladang ranjau, posisi artileri yang telah disiapkan, dan sarana perlindungan lainnya memisahkan Tokmak dari lokasi pertempuran saat ini. Terlebih lagi, Tokmak telah diubah menjadi benteng yang mampu memberikan keamanan menyeluruh jika musuh menerobos garis lain.
Pentingnya Rabotino
Rabotino adalah penyelesaian pertama dalam arah rencana serangan Ukraina terhadap Tokmak dan mendahului garis pertahanan pertama Rusia. Secara teoretis, jika tentara Ukraina bertindak lebih sukses, mereka bisa dengan cepat merebut Rabotino dan pasukan Rusia akan fokus melindungi garis pertahanan pertama.
Namun, serangan balasan Ukraina terhenti di area ini, dan AFU bahkan mencoba mengalihkan upaya utamanya ke arah sektor Vremevsky (persimpangan Wilayah Zaporozhye dan Republik Rakyat Donetsk).
Rabotino menjadi tempat pertempuran berkepanjangan oleh kedua belah pihak menderita korban, dan Kiev kehilangan banyak peralatan Barat. Hasilnya, desa tersebut mendapat liputan media yang signifikan. Orang-orang yang mengikuti perang di Ukraina sekarang mengetahui keberadaan Rabotino. (Nizar Fachri Rabbani)