Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dikabarkan telah berangkat ke Rusia dengan kereta api lapis baja untuk menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden Vladimir Putin.
Melansir Reuters, Senin (11/9/2023), demikian laporan media penyiaran Korea Selatan YTN, mengutip sumber pemerintah.
Diperkirakan Putin dan Kim Jong-un melakukan pertemuan pada Selasa (12/9/2023).
Diberitakan sebelumnya, kedua pemimpin akan membahas kemungkinan Korea Utara menyediakan senjata kepada Moskow untuk mendukung perangnya di Ukraina.
Lokasi pasti pertemuan yang direncanakan tidak jelas. Kemungkinan besar Kim akan melakukan perjalanan dengan kereta lapis baja, kata beberapa sumber kepada New York Times.
Kemungkinan pertemuan tersebut terjadi setelah Gedung Putih mengatakan pihaknya mendapat informasi baru bahwa perundingan senjata antara kedua negara "berkembang secara aktif".
Baca Juga
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby mengatakan bahwa menteri pertahanan Rusia baru-baru ini melakukan perjalanan ke Korea Utara untuk "mencoba meyakinkan Pyongyang agar menjual amunisi artileri" ke Rusia.
Ini adalah pertama kalinya Kim membuka pintu negaranya untuk tamu asing sejak pandemi Covid-19. Putin dan Kim sejak itu saling bertukar surat "berjanji untuk meningkatkan kerja sama bilateral mereka", katanya.
“Kami mendesak DPRK untuk menghentikan perundingan senjata dengan Rusia dan mematuhi komitmen publik yang telah dibuat Pyongyang untuk tidak menyediakan atau menjual senjata ke Rusia,” kata Kirby, menggunakan akronim dari Korea Utara.
Dia memperingatkan bahwa AS akan mengambil tindakan, termasuk menjatuhkan sanksi, jika Korea Utara benar-benar memasok senjata ke Rusia.
Pertemuan tersebut kemungkinan akan berlangsung di Kota Vladivostok, di pantai timur Rusia, lapor New York Times.
Pyongyang dan Moskow sebelumnya membantah bahwa Korea Utara memasok senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.
John Everard, yang menjabat sebagai Duta Besar Inggris untuk Korea Utara antara tahun 2006 dan 2008, mengatakan kepada BBC bahwa publisitas seputar kemungkinan kunjungan tersebut adalah "alasan kuat mengapa kunjungan tersebut sekarang tidak mungkin dilakukan".
"Kim Jong-un benar-benar paranoid terhadap keamanan pribadinya. Dia berusaha keras untuk merahasiakan pergerakannya dan jika diketahui bahwa dia berencana pergi ke Vladivostok untuk bertemu Presiden Putin, kemungkinan besar dia akan membatalkan semuanya," katanya.
Pyongyang tahu bahwa Moskow “sangat membutuhkan” amunisi, dan harga yang diminta Korea Utara akan “sangat mahal”, tambahnya.