Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jenderal Rusia: Invasi Ukraina Batu Loncatan untuk Konflik Eropa

invasi Moskow ke Ukraina hanyalah sebuah "batu loncatan" untuk konflik lebih lanjut dengan Eropa.
Asap mengepul di langit kota setelah serangan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina 6 September 2023. REUTERS/Gleb Garanich
Asap mengepul di langit kota setelah serangan rudal Rusia di Kyiv, Ukraina 6 September 2023. REUTERS/Gleb Garanich

Bisnis.com, JAKARTA - Seorang jenderal penting Rusia yang dipromosikan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin minggu ini mengatakan bahwa invasi Moskow ke Ukraina hanyalah sebuah "batu loncatan" untuk konflik lebih lanjut ke Eropa.

Dilansir dari Hindustan Times, Vladimir Putin mempromosikan Letnan Jenderal Andrey Mordvichev ke pangkat Kolonel Jenderal setelah dia menjabat sebagai komandan distrik militer pusat dan pengelompokan pasukan pusat Rusia di Ukraina.

Dalam sebuah wawancara dengan Russia-1 yang dikelola pemerintah Moskow, Andrey Mordvichev mengatakan bahwa dia yakin perang di bawah kepemimpinan Vladimir Putin akan berlangsung cukup lama dan meluas pada masa depan.

"Saya pikir masih ada banyak waktu untuk dihabiskan. Tidak ada gunanya membicarakan jangka waktu tertentu. Jika kita berbicara tentang Eropa Timur, kita harus melakukannya, tentu saja akan lebih lama," kata jenderal itu.

Pewawancara kemudian bertanya, apakah Ukraina hanyalah batu loncatan juga.

"Ya, tentu saja. Ini hanyalah permulaan," jawabnya sambil menambahkan bahwa perang tidak akan berhenti di sini.

Sebelumnya, beberapa sekutu Vladimir Putin telah melontarkan kemungkinan perluasan invasi Kremlin ke negara-negara NATO, termasuk Polandia dan beberapa negara Eropa Timur lainnya.

Hal ini terjadi ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali menolak saran bahwa Ukraina perlu menyerahkan wilayahnya kepada Rusia untuk mengakhiri perang. 

“Apakah Anda melihat adanya kompromi dari Putin dalam isu-isu lain?” kata pemimpin Ukraina itu ketika Rusia menyelesaikan pemilu di empat wilayah Ukraina, yaitu Zaporizhzhia, Donetsk, Luhansk, dan Kherson, yang dianeksasi Moskow setahun lalu. (Nizar Fachri Rabbani)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper