Bisnis.com, JAKARTA - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memperingati ulang tahun ke-75 tahun berdirinya negara itu pada hari Sabtu (9/9/2023) dengan parade kelompok paramiliter dan pertukaran diplomatik. Dia berjanji mempererat hubungan dengan China dan Rusia.
Melansir Reuters, Kim mengamati parade di Lapangan Kim Il Sung di Pyongyang dan mengadakan pembicaraan dengan delegasi China yang sedang berkunjung, menurut media pemerintah KCNA.
Presiden China Xi Jinping mengirimkan surat yang menyatakan kesediaannya untuk memperkuat komunikasi strategis dan kerja sama tingkat kerja.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengirimkan surat kepada Kim, mengatakan kedua negara akan memperluas hubungan bilateral untuk menjamin keamanan dan stabilitas di semenanjung Korea dan Asia Timur Laut.
Kim diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu Putin guna membahas pasokan senjata ke Moskow untuk mendukung invasi skala penuh ke Ukraina.
Korea Utara melengkapi militernya yang sudah besar dengan berbagai kelompok paramiliter, cadangan, dan keamanan seperti Garda Merah Buruh-Petani (WPRG) yang berafiliasi dengan tentara.
Baca Juga
Kapal Selam Nuklir
Sementara itu, Kim mengambil bagian dalam peluncuran kapal selam pertamanya yang mampu meluncurkan senjata nuklir. Media pemerintah mengatakan kapal selam itu memperkuat penangkal nuklir negaranya dengan pesat.
Kapal selam itu dinamai Pahlawan Kim Kun Ok yang diambil dari nama seorang perwira angkatan laut Korea Utara dan tokoh sejarah.
Kapal selam yang mampu menembakkan senjata nuklir telah lama masuk dalam daftar senjata yang ingin dibuat oleh Korea Utara.
Dalam foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah, Kim terlihat berdiri di galangan kapal, dikelilingi oleh perwira angkatan laut, dan dibayangi oleh kapal selam hitam raksasa.
Kapal selam itu akan menjadi salah satu sarana utama angkatan laut dalam melakukan "serangan bawah air".
“Kapal selam serangan nuklir, yang telah menjadi simbol agresi terhadap negara kita selama beberapa dekade terakhir, kini melambangkan kekuatan ancaman kita yang menimbulkan ketakutan pada musuh-musuh kita yang tidak bermoral,” katanya.
Namun ada beberapa keraguan mengenai seberapa efektif hal ini.