Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hubungan India-China Mencair, Dibayangi Kebijakan Dagang Trump

India dan China sepakat menormalisasi hubungan di tengah ketidakpastian kebijakan dagang AS, dengan dialog lanjutan antara Xi Jinping dan Modi di KTT SCO.
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, PM China Li Qiang, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed Ali, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi berpose untuk foto selama KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, 6 Juli 2025./Reuters
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, PM China Li Qiang, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden RI Prabowo Subianto, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed Ali, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Menteri Luar Negeri Iran Seyed Abbas Araghchi berpose untuk foto selama KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, 6 Juli 2025./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – India dan China sepakat untuk mendorong normalisasi hubungan antara kedua negara di tengah ketidakpastian kebijakan perdagangan AS.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi. Itu merupakan kunjungan resmi pertama Wang ke India dalam tiga tahun

“Setelah melewati periode sulit dalam hubungan kami, kedua negara kini berupaya melangkah maju. Perbedaan tidak boleh berubah menjadi perselisihan, dan kompetisi tidak boleh menjadi konflik,” kata Jaishankar dikutip dari Bloomberg pada Selasa (19/8/2025)..

Selama kunjungan tersebut, Wang juga dijadwalkan bertemu Penasihat Keamanan Nasional India Ajit Doval untuk membahas sengketa perbatasan kedua negara sebelum menemui Perdana Menteri Narendra Modi pada Selasa (19/8/2025).

Pertemuan ini akan menjadi pembuka bagi dialog bilateral Presiden China Xi Jinping dan Modi pada akhir bulan ini di sela-sela KTT Shanghai Cooperation Organisation (SCO). Ini akan menjadi kunjungan pertama Modi ke China dalam tujuh tahun terakhir.

Hubungan kedua negara sempat memburuk setelah bentrokan berdarah di perbatasan lima tahun lalu. Namun, belakangan hubungan mulai mencair. Beijing melonggarkan pembatasan ekspor urea, New Delhi kembali menerbitkan visa turis bagi warga negara China, sementara sejumlah perusahaan India semakin aktif menjajaki kemitraan dengan perusahaan China, termasuk dalam alih teknologi.

Di sisi lain, kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump mempercepat kebutuhan India dan China untuk menormalisasi hubungan. Trump telah mengenakan tarif sebesar 50% atas ekspor India terkait pembelian minyak Rusia, yang berpotensi melumpuhkan banyak eksportir India.

Penasihat perdagangan Trump, Peter Navarro, bahkan menyebut pembelian minyak Rusia oleh India sebagai tindakan oportunis dan merusak upaya menghentikan mesin perang Moskow, dalam kolomnya di Financial Times pada Senin.

“Secara keseluruhan, kami berharap diskusi ini dapat berkontribusi dalam membangun hubungan India-China yang stabil, kooperatif, dan berorientasi ke masa depan,” ujar Jaishankar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro