Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengklaim pihaknya sudah terlebih dahulu memakai slogan "Indonesia Maju" sebelum partai politik pendukung pencapresan Prabowo Subianto memakainya.
Said mengaku, pada dasarnya PDIP menghormati keputusan politik partai lain termasuk pergantian nama koalisi pendukung Prabowo menjadi Koalisi Indonesia Maju. Meski demikian, lanjutnya, bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo sudah memakai nama itu beberapa pekan belakangan.
"Kalau melihat dari Ganjar Pranowo di berbagai tempat, dan di seluruh Jawa Timur, katakanlah itu 'Gerak Cepat Indonesia Maju Bersama Ganjar Pranowo,' 'Bersama Ganjar Pranowo Bergerak Cepat Indonesia Maju,' tagline kami sudah sejak awal Agustus," ungkap Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023).
Dia mengatakan, di banyak daerah sudah ada baliho yang bertulisan slogan-slogan itu. Oleh sebab itu, jika kini ada Koalisi Indonesia Maju maka Said mendorong setiap pihak mewujudkan pesannya tanpa harus ada pertikaian.
"Ya mari kita berlomba-lomba untuk Indonesia agar lebih maju lagi. Kami gerak cepat, Indonesia maju," jelasnya.
Sebagai informasi, Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan Koalisi Indonesia Maju sebagai nama baru gabungan partai politik pendukungnya pada Pilpres 2024.
Baca Juga
Nama baru itu disampaikan Prabowo dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Amanat Nasional (PAN) ke-25 sekaligus Workshop di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Senin (28/8/2023).
"Tadi berembuk walaupun sebentar, Pak Zul [Ketum PAN], Pak Airlangga [Ketum Golkar], Gus [Muhaimin Iskandar, Ketum PKB], sama Profesor [Yusril, Ketum PBB]. Kita sepakat, koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," ungkap Prabowo.
Sebagai informasi, awalnya gabungan partai pendukung Prabowo bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Nama itu diambil dari gabungan dua nama partai pembentuknya yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Sementara itu, kini bertambah tiga parpol pendukung Prabowo yaitu Partai Golkar, PAN, dan PBB. Dengan kata lain, nama KKIR sudah tidak relevan lagi.
Zulhas sendiri menjelaskan, nama Koalisi Indonesia Maju sengaja dipilih karena sesuai dengan nama Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Ya memang ini kelanjutan daripada apa yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi. Toh Pak Airlangga menkonya, Pak Prabowo menhannya, saya mendagnya, Cak Imin menterinya banyak di situ," jelas Zulhas di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023) malam.