Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nama Pendukung Prabowo Jadi Koalisi Indonesia Maju, PKB: Belum Ada Pembahasan!

PKB mengatakan belum ada pembahasan secara khusus soal pergantian nama koalisi pendukung pencapresan Prabowo Subianto, sehingga terasa sangat mendadak.
Bakal calon presiden Prabowo Subianto jalan santai anti mager 2023 bersama ratusan ribu masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/8/2023)./Instagram @praboworn
Bakal calon presiden Prabowo Subianto jalan santai anti mager 2023 bersama ratusan ribu masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/8/2023)./Instagram @praboworn

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan belum ada pembahasan secara khusus soal pergantian nama koalisi pendukung pencapresan Prabowo Subianto, sehingga terasa sangat mendadak.

Sebagai informasi, awalnya gabungan partai  pendukung pencapresan Prabowo bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sesuai gabungan dua nama partai pembentuk yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Namun, kini KKIR sudah kedatangan tiga partai baru yaitu Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Pada Senin (28/8/2023) kemarin, nama koalisi pun diganti menjadi Koalisi Indonesia Maju.

"Persoalan perubahan nama itu kan sebenarnya rasanya mendadak kemarin diumumkan, belum ada pembahasan. Cak Imin [Ketua Umum PKB] juga belum sempat secara khusus diundang atau berbicara untuk merubah nama," jelas Daniel di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/8/2023).

Meski demikian, dia mengatakan PKB tidak terlalu mempermasalahkan pergantian nama itu. Menurut Daniel, yang terpenting yaitu kesepakatan piagam koalisi antara PKB-Gerindra di Sentul, Jawa Barat pada Agustus 2022, tidak berubah.

"Secara prinsip PKB enggak masalah ada perubahan nama, tetapi semangat deklarasi Sentul tetap menjadi pegangan," ujarnya.

Salah satu poin kesepakatan piagam koalisi antara PKB-Gerindra yaitu penentuan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) usungan koalisi ada di tangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Poin utamanya jadi tetap tidak berubah," lanjut Daniel.

Lebih lanjut, dia juga mengatakan PKB terima apabila dua partai yang baru bergabung ke koalisi yaitu PAN dan Golkar mengusulkan nama cawapres pendamping Prabowo. Terpenting, lanjutnya, penentuan capres-cawapres masih di tangan Cak Imin dan Prabowo.

Namun, jika poin-poin kesepakatan piagam koalisi berubah, maka PKB akan memikirkan berbagai langkah politik, apakah tetap berada di koalisi atau mencari koalisi lain.

"Persoalan nanti ternyata ada perubahan signifikan atau apa, ya itu Cak Imin akan melaporkan ke DPP. Cak Imin akan mendengarkan masukan keputusan DPP, Dewan Syuro, dan para Kiai. Kita lihat seperti apa," ungkap Daniel.

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengumumkan Koalisi Indonesia Maju sebagai nama baru gabungan partai politik pendukungnya pada Pilpres 2024.

Nama baru itu disampaikan Prabowo dalam acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Amanat Nasional (PAN) ke-25 sekaligus Workshop di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Senin (28/8/2023).

"Tadi berembuk walaupun sebentar, Pak Zul, Pak Airlangga, Gus [Muhaimin Iskandar], sama Profesor [Yusril]. Kita sepakat, koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju," ungkap Prabowo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper