Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prigozhin Tewas, Putin Segara Ambil Alih Grup Wagner

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin telah dinyatakan tewas dalam kecelakaan pesawat minggu lalu.
Yevgeny Prigozhin, ketua kelompok tentara bayaran swasta Rusia Wagner, memberikan alamat dengan kamuflase dan senjata di tangannya di daerah gurun di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar diam yang diambil dari video yang kemungkinan diambil di Afrika dan diterbitkan pada 21 Agustus 2023. Atas izin PMC Wagner melalui Telegram melalui REUTERS
Yevgeny Prigozhin, ketua kelompok tentara bayaran swasta Rusia Wagner, memberikan alamat dengan kamuflase dan senjata di tangannya di daerah gurun di lokasi yang tidak diketahui, dalam gambar diam yang diambil dari video yang kemungkinan diambil di Afrika dan diterbitkan pada 21 Agustus 2023. Atas izin PMC Wagner melalui Telegram melalui REUTERS

Bisnis.com, SOLO - Bos Wagner Yevgeny Prigozhin telah dinyatakan tewas dalam kecelakaan pesawat minggu lalu. Banyak orang menyangsikan kematian Prigozhin.

Akan tetapi pemerintah Rusia telah melakukan tes DNS terhadap 10 korban kecelakaan pesawat dan salah satunya cocok dengan DNA 

Selain Yevgeny Prigozhin, pendiri Grup Wagner, serta rekanan utama Dmitry Utkin dan Valery Chekalov juga dinyatakan meninggal dalam kecelakaan pesawat tersebut.

Kini, beberapa sekutu mempertanyakan bagaimana nasib tentara bayaran Wagner setelah kematian Yevgeny Prigozhin. Gzero Media menjelaskan bahwa kemungkinan besar Wagner akan jatuh ke tangan Rusia dan Putin.

Meski demikian dalam hal ini, Putin harus mengikuti cara kerja Yevgeny Prigozhin agar tidak ditinggal sekutu mereka.

Para ahli mencatat Prigozhin memiliki sifat kepemimpinan personal baik terhadap para pejuangnya maupun kliennya, serta kemampuannya untuk menyatukan “entitas dan orang-orang yang berbeda.” 

Entitas tersebut termasuk kepemimpinan Mali, Republik Afrika Tengah, Burkina Faso, dan yang terbaru, Niger. 

Semua negara tersebut memerangi kelompok pemberontak, termasuk ekstremis Islam. Di Niger, junta yang berupaya mengkonsolidasikan kekuasaan setelah kudeta baru-baru ini telah menghubungi Wagner, namun belum ada hubungan yang terjalin.

Beberapa pihak memperkirakan bahwa operasi militer Rusia lainnya, seperti Redut dan Convoy, dapat mengisi kekosongan tersebut.

Namun dalam hal kerjasama yang lain, Vladimir Putin diperkirakan akan mengambil alih Wagner dan meneruskan apa yang sudah dirancang Prigozhin sebelumnya.

Rusia berjanji untuk menghormati kontrak Wagner di Mali dan CAR. Sementara itu, Front Republik, yang bersekutu dengan para pemimpin CAR, menegaskan dukungannya yang berkelanjutan terhadap Rusia dan Wagner akhir pekan lalu.

Jadi sepertinya Rusia bermaksud untuk terus memanfaatkan Wagner dalam upayanya untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar di benua tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper