Bisnis.com, JAKARTA - Bentrokan antara angkatan laut dan udara Ukraina dan Rusia sedang terjadi terkait anjungan gas dan minyak yang penting secara strategis di Laut Hitam, tulis Kementerian Pertahanan Inggris dalam informasi terkini intelijennya pada 27 Agustus.
Ketika Rusia secara ilegal mencaplok Semenanjung Krimea pada tahun 2014, otoritas pendudukan mengambil kendali atas platform yang dioperasikan oleh perusahaan Chornomornaftogaz.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, Ukraina telah melancarkan serangan terhadap beberapa platform yang dikuasai Rusia sejak dimulainya invasi skala penuh pada Februari 2022. Baik Rusia maupun Ukraina juga secara berkala menahan mereka dengan pasukan.
Sebuah jet tempur Rusia menembaki sebuah kapal kecil militer Ukraina yang beroperasi di dekat sebuah platform di wilayah barat laut Laut Hitam pekan lalu, Kementerian Pertahanan Inggris menambahkan.
Platform tersebut mengandung sumber daya alam yang berharga dan “juga dapat digunakan sebagai pangkalan penyebaran ke depan, lokasi pendaratan helikopter, dan untuk menempatkan sistem rudal jarak jauh,” tulis kementerian tersebut, yang mendasari pengaruh strategis dalam pengendaliannya.
Anjungan minyak tersebut dibangun oleh Ukraina antara tahun 2010 dan 2012, di bawah kepemimpinan Menteri Energi Yuriy Boyko yang pro-Rusia. Pengadaan anjungan minyak dan konstruksinya disusul dugaan salah urus dan penggelapan.
Baca Juga
Sebuah kasus pidana dibuka setelah skandal tersebut. Tidak ada biaya yang dikeluarkan.
Setelah Rusia melancarkan perang melawan Ukraina pada tahun 2014, anjungan minyak tersebut direbut oleh Rusia, sementara Chornomornaftogaz yang berbasis di Krimea digerebek dan “dinasionalisasi” secara ilegal oleh Rusia.