Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Berpotensi Ditinggalkan Sekutu jika Perang Berpindah ke Wilayah Rusia

Ukraina berpotensi ditinggalkan sekutu jika perang berpindah ke wilayah Rusia.
Seorang tentara Ukraina terlihat di parit pada posisi di garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 April 2023. REUTERS/Oleksandr Klymenko/File Foto
Seorang tentara Ukraina terlihat di parit pada posisi di garis depan, saat serangan Rusia ke Ukraina berlanjut, di dekat kota Bakhmut, Ukraina 10 April 2023. REUTERS/Oleksandr Klymenko/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky menyebut Ukraina berisiko kehilangan dukungan militer dari beberapa negara besar seperti sekutu barat jika medan perang berpindah ke wilayah Rusia.

Ketika ditanya apakah menurutnya perang harus berpindah ke Rusia, Zelensky mengatakan ada "risiko besar bahwa kita (Ukraina) pasti akan dibiarkan begitu saja."

Menurut presiden, Ukraina sedang berusaha meningkatkan hubungan dengan negara-negara yang mendukung Ukraina sejak awal invasi besar-besaran dan juga mencari dukungkan kepada negara-negara dengan kesamaan sejarah.

Namun Zelensky menyebut bahwa ada beberapa negara yang menentang jika Ukraina memaksakan pasukannya masuk wilayah Rusia.

“Ada banyak negara besar di dunia, negara-negara yang sangat besar, yang mana mereka tidak memihak Rusia dalam satu hal, yaitu integritas teritorial negara tersebut,” kata Zelensky dikutip dari Kyiv Independent.

Zelensky mengaku bimbang dengan posisinya saat ini karena jika pihaknya memaksa untuk berperang di wilayah Rusia, ada beberapa negara yang tak jadi mendukung Ukraina.

“Jika saya dengan sengaja mengarahkan pasukan saya dan memutuskan untuk pergi ke wilayah Rusia, saya harus tahu pasti bahwa negara ini tidak akan bersama saya. Dan kemudian Anda harus memikirkan apa yang lebih penting sekarang bagi rakyat dan Ukraina," tambahnya.

Seperto diketahui saat ini sejumlah serangan telah dilaporkan di wilayah Rusia, beberapa di antaranya diklaim oleh pihak berwenang Rusia dilakukan oleh Ukraina. Namun Ukraina belum mengakui serangan tersebut.

Sebelumnya pada 27 Agustus, gubernur Oblast Kursk Rusia mengklaim sebuah drone Ukraina terbang ke sebuah gedung di kota Kursk. Ukraina belum mengomentari tuduhan tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper