Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa dia telah memperoleh informasi tentang rencana pembunuhan pendiri grup Wagner Yevgeny Prigozhin sejak awal tahun ini.
Dia mengaku telah memberitahu Kremlin dan Presiden Rusia Vladimir Putin atas rencana itu, serta menanyakannya langsung kepada Prigozhin sejak mengetahuinya.
“Terakhir kali ketika kami terbang ke Uni Emirat Arab (UEA), saya menerima informasi yang sangat serius dari sumber terdalam bahwa mungkin ada upaya pembunuhan (sedang direncanakan) terhadap Yevgeny Prigozhin," katanya, seperti dilansir dari TASS, pada Sabtu (26/8/2023).
Lukashenko mengatakan setelah mengetahui rencana tersebut, 2 jam berikutnya dia menemui duta besar Rusia untuk UEA, dan memanggilnya untuk menemuinya.
"Saya memberi kabar ke Kremlin, untuk (Presiden Rusia Vladimir Putin) dan (Direktur FSB Alexander Bortnikov) tentang upaya pembunuhan yang sedang dipersiapkan itu,” ucapnya.
Menurut pemimpin Belarusia itu, setelah beberapa saat, dia menghubungi Prigozhin dan bertanya dia menerima informasi tersebut atau tidak, dan pendiri Wagner menjawab bahwa Presiden Rusia telah memperingatkannya tentang upaya pembunuhan tersebut.
Baca Juga
Seperti diketahui, Lukashenko berada di UEA antara 25-30 Januari 2023. Dia berangkat ke Zimbabwe pada 30 Januari, dan kembali tiba di Ibu Kota UEA, Abu Dhabi pada 1 Februari 2023.
Baru-baru ini, pesawat jet Embraer yang mengangkut Prigozhin, dalam perjalanan dari Moskow ke St Petersburg jatuh di Wilayah Tver pada Rabu (23/8/2023) malam.
Kematian Prigozhin masih menjadi perdebatan, disinyalir sebagai upaya "settingan", dan hingga saat ini masih diselidiki kebenarannya.
Spesialis forensik di Rusia melakukan pemeriksaan dengan tes DNA untuk mengidentifikasi kebenaran jenazah Yevgeny Prigozhin.
Komite Investigasi Rusia menyatakan bahwa 9 korban lainnya juga diidentifikasi dengan cara yang sama pasca dinyatakan tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut.