Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar AS di Belarus meminta warga Amerika, Senin (21/8/2023), untuk segera meninggalkan negara itu, tak lama setelah Lithuania menutup dua penyeberangan perbatasannya.
Pada 18 Agustus, Vilnius memutuskan untuk menutup dua penyeberangan perbatasan dengan Belarus di Tverecius-Vidzy dan Sumskas-Losha, membiarkan empat pos pemeriksaan masih terbuka. Pemerintah Polandia, Lituania, dan Latvia mengatakan penutupan lebih lanjut mungkin akan dilakukan.
Warga AS telah diberitahu untuk mempertimbangkan berangkat melalui penyeberangan yang tersisa dengan Lituania dan Latvia, atau dengan pesawat, kata pernyataan kedutaan.
Google Penerbangan tidak mencantumkan koneksi antara AS dan Belarus, dengan penerbangan ke ibu kota Eropa menelan biaya ribuan dolar.
Orang Amerika tidak diizinkan memasuki Polandia dari Belarus, dan kedutaan melarang mereka bepergian ke Rusia atau Ukraina.
Kedutaan juga meminta warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke Belarus karena Minsk memfasilitasi serangan Rusia yang tidak beralasan di Ukraina, penumpukan pasukan militer Rusia di Belarus, penegakan hukum setempat yang sewenang-wenang, potensi kerusuhan sipil, (dan) risiko penahanan.
Baca Juga
Ketegangan di perbatasan Belarus dengan Polandia dan negara-negara Baltik telah meningkat sejak tahun 2021 ketika Minsk merekayasa krisis migran.
Kekhawatiran di antara anggota timur NATO melonjak lagi setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, dan baru-baru ini ketika para pejuang Grup Wagner Rusia mulai bergerak ke Belarus menyusul pemberontakan jangka pendek mereka melawan Kremlin.
Namun, lebih dari seribu anggota Gruo Wagner dilaporkan telah meninggalkan negaranya karena gaji yang rendah, Pusat Perlawanan Nasional Ukraina melaporkan pada 19 Agustus.
Menanggapi meningkatnya ketegangan, negara-negara di sayap timur NATO mulai memperkuat perbatasan timur mereka dan membatasi jumlah penyeberangan perbatasan.