Bisnis.com, SOLO - Serangan rudal Rusia belum selesai, terbaru Kremlin melakukan serangan rudal ke Kota Chernihiv di Ukraina pada Sabtu, 19 Agustus 2023 waktu setempat.
Chernihiv, kota berpenduduk 285.000 orang, jauh dari garis depan di Ukraina utara.
Serangan itu menyebabkan 144 luka-luka dan 7 tewas, termasuk seorang gadis berusia 6 tahun. Selain itu menurut laporan Reuters, lima belas anak termasuk di antara yang terluka.
Menteri Dalam Negeri Ihor Klymenko menulis di Telegram mengatakan bahwa sebagian besar korban sedang menyeberang jalan, kembali dari gereja, atau di dalam kendaraan ketika sebuah rudal menghantam Teater Drama yang terkenal di kota itu.
"Kejadian terjadi pada Sabtu pagi hari raya. Orang-orang meninggalkan gereja dengan sekeranjang apel yang disucikan," katanya.
Dalam video amatir yang beredar di media sosial, serangan terbaru yang dilakukan oleh militer Rusia benar-benar tanpa ampun.
Baca Juga
Mereka menyerang gedung-gedung sipil yang digunakan oleh masyarakat untuk melakukan aktivitas harian mereka.
Terlihat, asap mengepul tebal dari bangunan yang mendapatkan serangan rudal Rusia tersebut.
Asap yang muncul juga terlihat menjulang tinggi menandakan betapa beratnya kerusakan yang disebabkan oleh serangan rudal Rusia tersebut.
Padahal menurut Wali Kota Chernihiv, tak ada aktivitas militer apapun di wilayah tersebut. Bahkan, tak ada ancaman yang dibuat oleh masyarakat.
"Ada sebuah taman tepat di belakang teater drama. Banyak anak-anak dan orang tua mereka biasanya menghabiskan waktu di sana. Ada banyak restoran dengan teras terbuka yang terletak di dekatnya. Semuanya terjadi di tengah hari ketika jelas ada banyak orang di pusat kota. Kejahatan ini tidak bisa ditafsirkan kecuali sebagai kejahatan perang terhadap warga sipil," kata sang Wali Kota.
Hanya saja memang, bangunan yang dirudal Rusia tersebut tengah mengadakan pertemuan yang membahas tentang produsen drone.
"Saya mengerti bahwa tujuan mereka adalah acara militer yang berlangsung di gedung teater drama dan itu adalah target mereka," katanya," kata Wali Kota Chernihiv.