Bisnis.com, JAKARTA - Serangan rudal Rusia di Kota Chernihiv, Ukraina Utara, menewaskan tujuh orang dan melukai puluhan lainnya pada Sabtu (19/8/2023), kata pihak berwenang, beberapa jam setelah Presiden Vladimir Putin bertemu dengan para komandan militer Moskow.
Chernihiv, 150 km di bagian Utara Kyiv menuju Belarusia, sebagian besar telah terhindar dari serangan besar sejak bulan pertama invasi Rusia saat pertempuran sengit berkecamuk di Timur dan Selatan.
Tentara Rusia melalui kota itu ketika menginvasi Ukraina melalui Belarusia pada Februari 2022, sebelum dipukul mundur oleh pasukan Kyiv.
Serangan itu terjadi setelah Putin mengadakan pembicaraan dengan para jenderal top Rusia dalam perjalanan langka ke pusat operasional Rostov-on-Don dan ketika musuh bebuyutannya dari Ukraina, Volodymyr Zelensky mengunjungi Swedia untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Ulf Kristersson.
"Jumlah korban tewas meningkat menjadi tujuh. Sembilan puluh orang yang terluka mencari bantuan medis di rumah sakit,” kata Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko di Telegram tentang serangan Chernihiv.
Viacheslav Chaus, kepala administrasi militer wilayah Chernihiv, mengatakan di Telegram bahwa seorang anak termasuk di antara yang tewas.
Zelensky mengatakan bahwa serangan itu menghantam pusat kota di alun-alun yang menampung universitas politeknik dan teater.
"Sabtu biasa, yang mengubah Rusia menjadi hari kesakitan dan kehilangan," katanya setelah kedatangannya di Swedia.
Dia memposting video dari tempat kejadian yang menunjukkan puing-puing di sekitar bangunan besar era Soviet, dengan mobil yang diparkir sebagian hancur, atap hancur, dan jendela pecah.
Wartawan AFP melihat truk pemadam kebakaran di luar Teater Musik dan Drama Regional Taras Shevchenko Chernihiv, yang mengalami beberapa kerusakan. Beberapa bangunan di dekatnya juga mengalami kerusakan ringan.