Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cerita Masa Lalu Budiman Sudjatmiko sebagai Aktivis 98, Kini Terancam Dipecat PDIP

Berikut rekam jejak politik dan sederet kontroversi Budiman Sudjatmiko, yang dikenal sebagai aktivis 98.
Budiman Sudjatmiko./Instagram
Budiman Sudjatmiko./Instagram

Dikutip dari budimansudjatmiko.net, dia merupakan pria kelahiran Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah dan mengaku tumbuh besar di Cilacap, Bogor, dan Yogyakarta.

Budiman dilahirkan dari pasangan Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko, anak pertama dari empat bersaudara. Dibesarkan dengan suasana kental dengan keagamaan membuat Budiman mulai memperhatikan kemiskinan yang menjerat rakyat kecil saat mendapati pengasuhnya bunuh diri karena jeratan utang.

Masa kecilnya dia habiskan di Bogor, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus pada 1986. Kemudian pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan lulus pada 1989.

Pendidikan tinggi sebenarnya dia tempuh di Universitas Gajah Mada, tetapi kemudian aktivisme membuatnya drop out. Dia baru kembali melanjutkan pendidikannya selepas dipenjara ke Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.

Pada 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Namun, akibat mendirikan partai tersebut, dia harus menerima ganjaran dipenjara oleh pemerintah Orde Baru.

Tak hanya itu, Budiman juga sempat dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996. Sejarah mencatat peristiwa tersebut dengan nama Sabtu Kelabu dan Kudatuli. Sebuah insiden penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro, Jakarta.

Dituduh rezim Orde Baru sebagai dalang insiden Sabtu Kelabu, Budiman kala itu juga dianggap sebagai pencetus Mimbar Bebas yang dianggap memicu kericuhan sehingga mengakibatkannya divonis pidana 13 tahun penjara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper